Mulai Jual Bus Listrik ke Swasta, VKTR Genjot Perluasan Pabrik di Magelang
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), Anindya N. Bakrie memastikan, setelah sebelumnya melakukan penjualan bus listrik B-to-G dengan pemerintah melalui Transjakarta, tahun ini VKTR akan memperluas portfolio pelanggannya ke segmen B-to-B dengan menjual bus listrik kepada perusahaan swasta.
Dia mengatakan, pengiriman tambahan 22 bus listrik untuk Transjakarta pada tahun 2023 lalu, telah berhasil meningkatkan jumlah kontribusi transportasi umum berbasis listrik yang telah aktif beredar di Jakarta menjadi total 52 unit sejak awal 2022.
"Pada tahun 2023, perseroan juga berhasil melakukan penjualan 1 unit bus disertakan pemesanan 7 unit bus kepada perusahaan swasta untuk tahun berikutnya, sehingga menambah data penjualan bus listrik menjadi 53 unit sejak 2022 hingga 2023," kata Anindya saat ditemui di Bakrie Tower, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juni 2024.
Guna menopang tren peningkatan permintaan bus listrik khususnya dari pihak swasta tersebut, Anindya memastikan bahwa VKTR juga telah berhasil memulai rencana untuk memperluas pabrik perakitan bus dan truk listrik di Magelang, Jawa Tengah.
"Hal itu akan secara signifikan meningkatkan kapasitas produksi, sehingga memungkinkan kami untuk memenuhi permintaan yang meningkat untuk transportasi umum berbasis listrik yang diperkirakan akan tumbuh dalam beberapa tahun mendatang," ujarnya.
Seiring langkah tersebut, Anindya menilai bahwa upaya pengenalan kendaraan listrik berbasis baterai seperti bus dan truk di pasar Indonesia, telah menyajikan paradigma baru. Menurutnya, dalam hal transportasi yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global untuk mengurangi emisi karbon, VKTR menyadari bahwa keterlibatan dan kepuasan pelanggan sangat penting bagi kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan di pasar kendaraan listrik.
Karena itu, Anindya memastikan bahwa sejak mengerahkan 52 unit bus listrik pertamanya, perseroan telah memantau kinerja dan keandalan produknya tersebut dengan cermat. Tercatat, selama lebih dari 2 tahun, bus-bus EV itu secara kolektif telah menempuh jarak lebih dari 5,4 juta km tanpa keluhan pelanggan dan tanpa kegagalan yang dilaporkan.
"Pencapaian ini merupakan bukti kualitas dan keandalan kendaraan listrik VKTR, serta komitmen perseroan untuk menyediakan dukungan dan layanan turunan jual yang sangat baik," kata Anindya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional melambat, Anindya mengakui bahwa segmen manufaktur suku cadang kendaraan justru menunjukkan pertumbuhan positif. Sementara, segmen perdagangan belum mencapai kinerja optimal, karena tidak bisa dipungkiri masih ada tantangan yang harus dihadapi.
"Adanya tantangan penetrasi pasar muncul di Indonesia karena kurangnya pengetahuan dan penerimaan dari pengguna potensial kendaraan listrik berbasis baterai seperti bus dan kereta," ujar Anindya.
Meski demikian, lanjut Anindya, VKTR pun merespons hal tersebut dengan memulai kampanye pengetahuan dan promosi yang kuat, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat solusi transportasi ramah lingkungan. Selain itu, perseroan juga berusaha untuk memperkuat upaya jangkauan dan keterlibatan dengan industri ini.
"Kami percaya bahwa upaya-upaya tersebut akan menjadi kunci untuk mengubah sikap konsumen dan bisnis, menuju praktik berkelanjutan. Perseroan tetap berkomitmen untuk merintis pengembangan transportasi hijau di Indonesia, dan berkontribusi pada penjualan global melawan perubahan iklim," kata Anindya.
"Investasi dalam penelitian dan pengembangan, perluasan kemampuan dan keminteran strategis, juga akan terus dilanjutkan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua," ujarnya.