Kolaborasi dan Kepercayaan di Industri Jasa Keuangan Pasca-Pemilu Perlu Diperkuat
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Upaya untuk memperkuat kolaborasi dan kepercayaan di industri jasa keuangan pasca-pemilu, merupakan langkah yang dinilai sangat penting untuk dilakukan.
Karenanya, Credit Bureau Indonesia (CBI) pun menggelar CBI Connect 2024, sebagai ajang penghargaan bagi para stakeholder dan key-member CBI atas kesetiaan dan kepercayaan mereka pada produk dan solusi yang dihadirkan.
Direktur Utama CBI, Agus Subekti mengatakan, selain itu CBI Connect juga merupakan sarana bagi para pelaku industri jasa keuangan baik dari sektor perbankan, perusahaan pembiayaan. Maupun, P2P Lending untuk saling bersinergi soal proyeksi industri jasa keuangan pasca Pemilu 2024.
"Tema ini kami pilih, mengingat kebijakan ekonomi di masa depan akan memberikan dampak bagi industri jasa keuangan," kata Agus dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 1 Juni 2024.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pasca Pemilu mampu mencapai 5,1 persen, sebagai bukti bahwa kondisi masyarakat pasca Pemilu masih membutuhkan kredit. Namun, ternyata penyerapan tenaga kerja justru menurun.
"Ini menjadi tantangan bagi pemerintah agar investasi atau kredit mampu menyerap tenaga kerja," ujar Aviliani.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, mengaku menyoroti kolaborasi industri pembiayaan dengan penyedia jasa informasi teknologi. Utamanya untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatan aset, dan platform lainnya.
"Sehingga, hal itu diharapkan dapat menjaga kualitas pembiayaan yang baik, guna meningkatkan profitabilitas perusahaan," kata Suwandi.
Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, tantangan sektor keuangan Indonesia yang semakin besar dengan banyaknya peristiwa tak terduga, menjadi perhatian pihaknya. Menurutnya, segala risiko perlu diantisipasi dengan kolaborasi antara regulator dan pelaku bisnis, serta inovasi dan ketersediaan data yang sangat lengkap.
"Penguatan infrastruktur sektor keuangan dari sisi data, sumber daya manusia, dan modal, akan membuat sektor keuangan semakin kuat dan efisien dalam bertumbuh dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia," ujarnya.
Diketahui, pada kesempatan itu CBI juga memperkenalkan produk barunya, yaitu CBI Skip Tracing Report yang merupakan sebuah solusi yang dapat membantu anggota CBI dalam hubungannya dengan para nasabah.