Transformasi Bisnis, Intip Sederet Strategi Waskita Karya Pacu Inovasi Digital

Proyek Hotel Saka dan Apartemen Duren Tiga garapan Waskita Karya.
Sumber :
  • Dokumentasi waskita.

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya menggenjot digitalosasi guna melakukan langkah-langkah perbaikan atau transformasi bisnis perusahaan.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita mengatakan, strateginya antara lain dengan memprioritaskan peningkatan kinerja pendapatan dan margin perusahaan (Business Turnaround), peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia alias SDM (Organization & Culture), memperkuat kerangka Governance, Risk, and Compliance (GRC), Risk Maturity Index, dan Digitalization.

"Dalam rangka mendukung proses bisnis yang efektif, efisien, dan transparan, perseroan melakukan pengembangan digitalisasi baik dari sisi operasional maupun proyek," kata Ermy dalam keterangannya, Jumat, 31 Mei 2024.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Dia menjelaskan, strategi lain yang juga telah dilakukan WSKT yakni dengan melakukan penguatan tata kelola IT dan inovasi, terkait dengan digital construction dan penguatan monitoring internal dengan menggunakan aplikasi dashboard management. Implementasi ini terintegrasi dari seluruh kegiatan operasional, yang dapat membantu Top Management dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis.

[dok. Humas PT Waskita Karya]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Rokok Ilegal Makin Menjamur, Industri Dorong Langkah Tegas Pemerintah

Strategi dalam pengaturan pengelolaan keuangan dan akuntansi dilakukan penerapan digitalisasi, meliputi penguatan System Analysis and Product in Data Processing (SAP), dan Enterprise Resource Planning (ERP). Tujuannya guna mendukung sentralisasi pembayaran dan penerapan pengendalian internal, untuk proses pelaporan keuangan Internal Control over Financial Report (ICOFR).

"Waskita juga melakukan sentralisasi procurement, engineering, dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan, serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office," ujarnya.

Diketahui, proyek-proyek Waskita sampai saat ini telah menerapkan Building Information Modeling (BIM) sebagai salah satu upaya pengembangan digitalisasi. BIM merupakan platform digital yang dapat mengidentifikasi potensi kendala teknis pada sebuah proyek secara holistik, sejak masa perancangan (critical stage) hingga teknis penyelesaian proyek. 

Waskita bahkan telah melakukan penerapan BIM pada setiap pembangunan proyek yang dikerjakan, guna menghadapi era digital dan teknologi konstruksi yang kian berkembang. Misalnya seperti pada proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A Simpang Tempadung-Pulau Balang, di mana tim proyek melakukan beberapa inovasi dan digitalisasi.

Gedung Waskita Karya

Photo :
  • Dok. Waskita

Misalnya seperti pada inovasi Sistem Penakar Hujan Otomatis. Lalu ada pula pengambilan data fotogrametri dengan Drone Intelligent Compation, untuk melakukan pemadatan tanah sebelum dicor menggunakan vibro roller. Sistem itu dapat di setting sesuai BIM model 2D & 3D, dan dimonitoring secara langsung melalui website.

Selain itu, Waskita juga menerapkan Teknologi Industri 4.0, yang dibuktikan dengan telah dilakukannya assessment Indonesian Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) oleh Assessor External. Sebagai salah satu bentuk pengakuan oleh pihak eksternal, Waskita menerima piagam penghargaan sebagai perusahaan yang telah memenuhi kriteria, sebagai Perusahaan Percontohan Industri 4.0 dari Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya