RI Gabung OECD, Menko Airlangga Pastikan Bisnis UMKM Bakal Terdongkrak

Menko Airlangga bertemu Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu manfaat dari keanggotaan Indonesia di Organization of Economic Co-operation and Development (OECD), adalah untuk meningkatkan investasi hingga 0,37 persen.

WE Finance Code Dorong Pengembangan Pelaku UMKM Perempuan

"Survei internal menunjukkan bahwa keanggotaan Indonesia di OECD dapat meningkatkan investasi anggota sebesar 0,37 persen," kata Airlangga di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Mei 2024.

Menurutnya, peningkatan investasi itu akan memberikan dampak positif terhadap iklim dunia usaha, membuka lebih banyak lapangan kerja, termasuk bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Waspada! 5 Tanda Tawaran Investasi Bodong yang Harus Kamu Tolak agar Tidak Menyesal

"Dengan membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi, dan kolaborasi, proses aksesi Indonesia ke OECD akan memberikan manfaat yang saling memperkuat bagi OECD dan kawasan Indo-Pasifik," ujarnya.

Airlangga menegaskan, aksesi OECD berperan sangat penting bagi Indonesia, supaya dapat keluar dari jebakan negara dengan kategori pendapatan kelas menengah (middle-income trap). Karenanya, Airlangga menegaskan perlunya kerja sama seluruh stakeholders, karena keanggotaan Indonesia dalam OECD juga akan turut mendorong transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Bebas Finansial! 3 Passive Income Profesional 2025

Menko Airlangga menerima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD

Photo :
  • Kemenko Perekonomian

Sebab, dalam prinsip OECD mengenai tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, dan pertumbuhan yang inklusif, dinilai sudah sangat selaras dengan visi Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran.

Apalagi di tahun 2045 mendatang, Indonesia memiliki visi untuk mencapai Indonesia Emas yang mencakup pencapaian Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebesar US$30.300, masyarakat kelas menengah yang terdiri dari 70 persen populasi, dan PDB sebesar US$9,8 triliun.

"Saat itu, Indonesia dapat muncul sebagai negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, sehingga tentunya stabilitas politik menjadi kunci untuk untuk mencapai tujuan tersebut," ujarnya.

[dok. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Workshop Proses Aksesi Indonesia dalam OECD di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Mei 2024]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Senada, Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, turut menyambut baik upaya Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD.

"Indonesia sebagai pemain global yang penting dan sangat dihormati, juga akan memiliki suara yang penting di Dewan OECD. Kami tengah mencoba dan menemukan cara terbaik ke depan bagi komunitas global, untuk mengatasi beberapa tantangan bersama di zaman kita. Jadi ini adalah kesempatan bersejarah bagi OECD," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya