Sri Mulyani Ungkap 16.451 Kontainer Sudah Dibebaskan dari Pelabuhan
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebanyak 16.451 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung dan Tanjung Perak sudah dibebaskan per 26 Mei 2024. Jumlah itu yang diselesaikan itu setara dengan 62,3 persen dari total 26.415 kontainer.
Sri Mulyani mengatakan, dari total kontainer yang tertahan ini, sebanyak 17.304 kontainer ada di Tanjung Priok, dan 9.111 kontainer di Tanjung Perak.
"Penanganan semenjak kami dan Permendag baru dalam hal ini dengan menko perekonomian pergi ke Tanjung Priok. Saat ini sudah di selesaikan 16.451, ini artinya 62,3 persen total kontainer sudah di selesaikan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA Senin, 27 Mei 2024.
Dia menjelaskan, dari total kontainer yang tertahan ini, sebanyak 15.662 kontainer sudah selesai dari sisi kepabeanan, 73 kontainer di reekspor, dan 716 kontainer ada di dalam pengawasan Bea Cukai.
Adapun untuk di Tanjung Priok, dari total 17.304 kontainer yang tertahan sudah dibebaskan sebanyak 9.444. Sementara di Tanjung Perak telah diselesaikan 7.007 kontainer dari total 9.111 kontainer.
Sri Mulyani memastikan Bea Cukai terus melakukan pengawasan dalam menyelesaikan rantai pasok atau supply chain karena kontainer tidak bisa keluar dari pelabuhan.
"Untuk kontainer yang isinya berisiko, terutama pada industri dalam negeri, kami tetap melakukan pengawasan melalui Permendag,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Sri Mulyani juga menyampaikan mengenai kinerja Bea Cukai dalam mengatasi masalah kontainer numpuk. Dia mengatakan Bea Cukai terus bekerja dalam seminggu dan tetap bekerja pada hari libur.
“Teman-teman di Bea Cukai bekerja 24/7 kalau kemarin libur 4 hari mereka enggak ada yang libur mereka bekerja terus,” kata Sri Mulyani.
“Kita bekerja dengan para importir meminta untuk submit dokumen, kita berkomunikasi dengan para pemilik barang kita juga akan menjadi jembatan dengan tempat penimbunan sementara,” sambungnya.