Cetak Pelaku UMKM Berkualitas, Otorita IKN Luncurkan Program Pelatihan Batch 2

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi dalam sambutan pelatihan coding mum di IKN
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)

VIVA – Untuk menciptakan ekonomi hijau dari masyarakat sekitar, Badan Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menggelar Program Pelatihan Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum Batch 2. 

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Peluncuran program ini dilakukan di Kantor Desa Argo Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (26/5/2024).

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Badan Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, pelatihan itu bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan pelaku-pelaku ekonomi di IKN.

Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

"Tugas kami adalah memberdayakan masyarakat untuk bisa mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Tentunya dengan menciptakan pelaku-pelaku ekonomi di lingkungan IKN," katanya.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi dalam sambutan pelatihan cooding mum di IKN

Photo :
  • VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)
Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Dijelaskan dia, saat ini teknologi ini sudah menjadi bagian hidup masyarakat. Beragam aktivitas dapat diunggah dan disiarkan melalui media sosial. Sehingga  kata dia, pelatihan Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum Batch 2 sangat diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar IKN.

"Jadi bapak ibu para peserta pelatihan ini nantinya akan menjadi pelaku-pelaku ekonomi di IKN. Kita latih, kita siapkan dan harus semangat. Program ini tidak akan jalan, kalau pesertanya tidak semangat," paparnya.

Peserta Coding Mum Batch kedua ini diikuti 30 peserta berusia 24 hingga 49 tahun dengan latar belakang mulai dari lulusan SD sampai SMA. Sementara Solar Mum diikuti 30 peserta dengan usia 20-50 tahun.

Terdata, sebagian besar para peserta merupakan pelaku UMKM. Namun, mereka mengakui belum maksimal dalam memasarkan usahanya. Sebab selama ini pemasaran yang digunakan hanya dari mulut ke mulut dan belum menggunakan marketing digital. 

Untuk itu Badan Otorita melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital melatih para peserta dengan program yang maksimal. 

Pelatihan dilaksanakan selama 6 minggu dengan 12 kali pertemuan. Materi yang diajarkan salah satunya adalah membuat desain maupun website yang nantinya akan langsung bisa digunakan.

Selain digital merketing, para peserta juga dilatih digital literasi. Diharapkan pelatihan Cooding Mum dan Cooding Diffabel menjadi sarana pengenalan yang cocok untuk masyarakat dalam menyambut IKN.

Apalagi di tahun 2045, kata Ali, Indonesia tidak akan tertinggal oleh negara lain. Segala aktivitas di IKN sudah menggunakan transformasi digital. 

Dalam prosesnya, Badan Otorita membangun ibu kota baru dengan tiga pendekatan, yakni pembangunan fisik berupa infrastruktur-infrastruktur, pembangunan software berupa teknologi dan digitalisasinya, serta pembangunan brainware dengan menyiapkan SDM berkualitas.

Sesuai cita-cita Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045. Caranya, dengan membangun teknologi dan menyiapkan SDM-SDM berkualitas di seluru pelosok Indonesia. Terutama di wilayah IKN.

"Salah satu cara konkretnya adalah melalui pelatihan Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum ini. Kita ciptakan SDM berkualitas dan kita siap menjadi negara maju," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya