Gubernur BI Klaim Ekonomi RI Tahan Banting di Tengah Ketidakpastian Global
- M Yudha P / VIVA.co.id
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan ditengah ketidakpastian global. Akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 tercatat 5,11 persen year on year (yoy). Angka ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen yoy.
"Ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan pada periode tingginya ketidakpastian global," kata Perry dalam konferensi pers Rabu, 22 Mei 2024.
Perry menyampaikan, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) yang kuat. Ekonomi AS tumbuh kuat ditopang oleh perbaikan permintaan domestik, termasuk fiskal akomodatif, dan kenaikan ekspor.
Perry mengatakan, inflasi AS pada April 2024 tetap tinggi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi AS yang kuat tersebut, meski melambat dibandingkan dengan inflasi Maret 2024. Perkembangan inflasi ini jelas Perry, meningkatkan kemungkinan penurunan Fed Funds Rate (FFR) pada akhir tahun 2024.
"Pada saat bersamaan, risiko memburuknya ketegangan geopolitik sejak akhir April 2024 tidak berlanjut," imbuhnya.
Menurutnya, berbagai kondisi ini berdampak positif pada tertahannya penguatan dolar AS secara global dan menurunnya yield US Treasury dibandingkan dengan kondisi pada pertengahan April 2024, meski masih berada pada level yang tinggi.
"Aliran modal ke negara berkembang kembali terjadi dan mengurangi tekanan terhadap nilai tukarnya," imbuhnya.