Rupiah Mulai Sentuh Rp 15.900-an per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta – Nilai tukar rupiah sempat bergerak di level Rp 15.900 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir, dan kembali ke Rp 16.000 per dolar pada siang hari ini. Hal ini pun direspons santai oleh Bank Indonesia (BI).

Rupiah Lanjut Menguat Pagi Ini Seiring Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, terkait hal itu pasar diminta tak perlu kaget. Sebab, nilai tukar saat ini cenderung stabil, bahkan menuju 15.900 per dolar AS. 

"Nggak usah kaget, nggak usah bingung Rp 15.990 Alhamdulillah, yang penting stabil ya di sekitar Rp 16.000 bahkan menuju 15.900 dan seterusnya," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024.

Sri Mulyani Ungkap Dampak Kemenangan Trump di AS ke Kurs Rupiah

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Dari hari ke hari ya nilai tukar naik turun tapi secara keseluruhan Bank Indonesia melihat rupiah stabil dan akan kecenderungan menguat," sambungnya.

Rupiah Menguat Jumat Pagi Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

4 Cara Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Dia menjelaskan, dalam stabilisasi nilai tukar rupiah ini dilakukan dengan empat cara, pertama pengelolaan aliran portofolio modal asing, yang mana saat ini modal asing sudah masuk ke dalam negeri. Kedua, menariknya imbal hasil. 

"Ketiga prospek ekonomi Indonesia bagus dibandingkan emerging market, keempat komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," imbuhnya.

Lebih lanjut Perry mengatakan bahwa hingga 21 Mei 2024 rupiah kembali menguat 1,66 persen point to point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen ptp. 

Perry menyampaikan, penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024. 

"Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, BI memproyeksikan nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024. Rupiah diperkirakan baru akan ada di Rp 15.000 pada kuartal IV-2024, tepatnya di posisi Rp 15.800 per dolar AS.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan pada kuartal II-2024 ini rupiah diproyeksikan akan stabil di level Rp 16.200 per dolar AS, dan Rp 16.000 per dolar AS pada kuartal III-2024. 

"Kami meyakini rupiah akan tetap stabil di sekitar Rp 16.200 di kuartal II ini, dan akan menguat ke arah rata-rata Rp 16.000 di kuartal III, dan bahkan akan menguat rata-rata Rp 15.800 pada kuartal IV-2024," kata Perry dalam konferensi pers Rabu, 24 April 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya