Bakrie & Brothers Siap Jadi Pionir Industri Konstruksi 3D Printing Tanah Air

[dok. Direktur & Chief Financial Officer (CFO) BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti dan jajarannya, saat mengecek proses pencetakan 3D printing konstruksi bangunan di PT Bakrie Pipe Industries, kawasan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 21 Mei 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui PT Modula Tiga Dimensi (Modula), mengumumkan bahwa kini mereka telah mulai masuk di industri konstruksi 3 dimensi yang ramah lingkungan.

Akselerasi Transisi Energi, Penerapan ESG Harus Jadi Budaya Industri

Direktur & Chief Financial Officer (CFO) BNBR, Roy Hendrajanto M Sakti mengatakan, masuknya BNBR di industri konstruksi 3D printing ramah lingkungan ini ditandai dengan peluncuran mesin 3D construction printing tipe BOD3, yang teknologinya telah banyak digunakan di Eropa.

"Di Indonesia, BNBR merupakan pionir dalam penggunaan teknologi paling mutakhir di industri kontruksi 3D printing ini," kata Roy dalam soft-launching dan demo mesin 3D Construction Printing di PT Bakrie Pipe Industries, kawasan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 21 Mei 2024.

BTN Pede Perolehan DPK Bakal Tumbuh di Atas Rata-rata Industri hingga Akhir 2024

Dia berharap teknologi ini mampu mengejar housing backlog di Indonesia, khususnya di segmen konstruksi bangunan dan perumahan.

"Yang sekaligus sejalan dengan prinsip ESG," ujarnya.

Cara STIP Jakarta Eksplorasi Kemajuan Teknologi Transportasi Berkelanjutan

Roy yang juga Komisaris Utama Modula itu meyakini, potensi pertumbuhan industri konstruksi 3D printing di Indonesia masih sangat besar.

"Ini peluang bisnis yang patut dijajaki dan dikembangkan," kata Roy.

Resmikan PLTS Atap Unit Usaha BNBR-KTB Wujudkan Industri Hijau

Photo :
  • VIVA

Dia menilai, sektor konstruksi dunia ternyata menyumbang emisi sejumlah 37 persen atau sepertiga dari jumlah emisi global. Dari besaran tersebut, sejumlah 25 persen emisi disumbang oleh material bangunan (embodied emission) dan akan terus hingga sekitar 49 persen di 2030.

"Dengan penggunaan teknologi 3D construction printing ini diharapkan dapat mengurangi emisi dari sektor konstruksi, khususnya di Indonesia," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Co-Founder & Head of Asia-Pacific COBOD International, Simon Klint Bergh, yang juga merupakan Direktur PT Modula Tiga Dimensi mengatakan, teknologi 3D construction printing ini berfokus pada solusi terhadap masalah housing backlog, dengan berpegang pada prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dia menegaskan, teknologi ini mampu membangun rumah dengan lebih cerdas (smarter), lebih cepat (faster), berkelanjutan (sustainable), dan hemat energi (energy efficient).

"Teknologi ini mengurangi lebih dari 50 persen dari durasi waktu yang dibutuhkan dalam konstruksi rumah secara konvensional, menghemat 35 persen tenaga kerja, menghemat pembuangan residu material hingga 20 persen, dan memiliki kemampuan fleksibilitas desain serta presisi yang tinggi. Ini semua merupakan solusi nyata bagi dunia konstruksi di Indonesia," ujarnya.

Pabrik PT Bakrie Pipe Industries

Photo :
  • antarafoto.com

Diketahui, PT Modula Tiga Dimensi merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara BNBR dan perusahaan pembuat 3D construction printer terkemuka asal Denmark, COBOD International. Kerja sama ini diyakini mampu berkontribusi secara signifikan di tengah pertumbuhan industri kontruksi bangunan dan perumahan di Tanah Air, dengan efisiensi yang tinggi melalui penerapan 3D construction printing yang ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya