Pendiri GoTo Andre Soelistyo Lepas Jabatan Komisaris
- istimewa
Jakarta – Emiten perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan bahwa Andre Soelistyo yang merupakan Co-Founder GoTo mengajukan pengunduran diri. Dia mundur dari jabatannya selaku komisaris.
Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani, sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.
"Pada 17 Mei 2024, perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Andre Soelistyo dari jabatannya selaku komisaris perseroan," ujarnya.
Dia menjelaskan perseroan akan mengikuti dan menjalankan ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 33/2014 dan anggaran dasar perseroan untuk mengadakan rapat umum pemegang saham. Pada momen itu akan meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri anggota dewan komisaris tersebut.
Perseroan menjadwalkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan rencananya akan dilaksanakan pada Selasa, 11 Juni 2024, untuk mendapatkan persetujuan atas pengunduran diri Andre.
"Dan, perseroan juga mengumumkan panggilan RUPST dan RUPSLB pada hari ini, Senin, 20 Mei 2024," ujar Koesoemohadiani.
Ia menjelaskan bahwa kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan. Andre bersama Kevin Aluwi menjadi Co-CEO Gojek pada Oktober 2019, setelah Nadiem Makarim mundur dari jabatannya di Gojek dan menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Di bawah kepemimpinan Andre, Gojek bergabung dengan PT Tokopedia pada 17 Mei 2021 dan membentuk entitas usaha bernama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), seiring dengan itu, Andre menjabat sebagai CEO GoTo Group mulai Mei 2021 sampai Juni 2023.
Mulai Juni 2023 sampai pengajuan pengunduran diri pada 17 Mei 2024, Andre menjabat sebagai komisaris dengan kepemilikan saham sebanyak 9.351.555.284 lembar saham atau setara 0,78 persen dari total saham GoTo yang beredar.