Lobi-lobi Menteri Trenggono ke Elon Musk Sediakan Internet Terjangkau Bagi Nelayan

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan pendiri Starlink Elon Musk
Sumber :
  • Istimewa.

Bali – Kehadiran Bos Starlink, Elon Musk di Bali jadi sorotan berbagai pihak saat ini. Selain menghadiri World Water Forum 2024, Elon juga melakukan uji coba layanan internet berbasis satelit  LEO di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu kemarin.

Ratusan Pendukung Kedua Paslon Cagub-Cawagub Bali Tanpa ID Card Debat Tertahan di Luar Gedung

Dalam acara tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono beberapa kali berbincang dengan Elon yang datang mengenakan batik. Trenggono diketahui membicarakan akses internet untuk nelayan yang terjangkau.

"Harapan saya, Starlink bisa juga dimanfaatkan nelayan Indonesia dengan harga terjangkau," tulis akun @swtrenggono yang merupakan akun pribadi Trenggono, dikutip Senin, 20 Mei 2024.

Tema Kaum Marjinal dan Ketenagakerjaan Bakal Dibahas Dalam Debat Cagub-Cawagub Bali Malam Ini

Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto saat dikonfirmasi mengakui memang ada kebutuhan layanan teknologi komunikasi untuk memudahkan nelayan saat melaut maupun yang tinggal di remote area.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Photo :
  • ANTARA/HO-KKP
Komika Marshel Widianto Janji Gunduli Rambutnya Jika Mulia-PAS Menang di Pilgub Bali 2024

Internet berbasis satelit menurutnya punya keunggulan yang kalau digunakan oleh nelayan dapat mendukung aktivitas mereka di laut. Hal ini karena Starlink menggunakan teknologi satelit low earth orbit (LEO), yang layanan internetnya lebih stabil. Dengan begitu, nelayan tetap bisa mendapat akses internet meski tinggal di remote area atau saat berada di lautan.

Namun harga layanan Starlink  untuk sektor maritim cenderung tinggi. Dikutip dari situs Starlink, Internet berkecepatan tinggi di perairan dibanderol mulai Rp4.345.000/bln dengan biaya perangkat keras sebesar Rp43.721.590. 

"Kalau bisa dipangkas dengan harga layanan 50 persen dan free perangkat akan menolong nelayan kan. Ini sepertinya yang diperjuangkan pak menteri dengan lobi-lobinya saat bertemu Elon Musk tadi," ujar Doni. 

Ditambahkannya, selain itu, akses internet berbasis satelit juga dibutuhkan dalam implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota. KKP memiliki aplikasi E-PIT yang dapat dielaborasi dengan layanan internet Starlink.

Elon Musk Luncurkan Layanan Internet Satelit Starlink di Bali

Photo :
  • (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Dengan internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, kinerja sistem monitoring pun menjadi lebih optimal dalam mendeteksi pergerakan kapal-kapal perikanan. Berdasarkan data kapal perikanan tahun 2022 yang tercatat dalam sistem Satu data KKP, terdapat lebih dari 900 ribu kapal perikanan bermotor, dengan rincian 772 ribu di antaranya berukuran di bawah 5 GT. 

Mengenai potensi kerja sama layanan Starlink, Doni belum bisa memastikan. Namun KKP berencana menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX sebagai wahana peluncur satelit Cakra-1 beberapa bulan mendatang

"Satelit Nano Cakra-1 nanti pakai SpaceX untuk wahana peluncurnya," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya