Luhut Tegaskan RI Harus Jadi Contoh Transisi Energi Berkeadilan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menekankan, melalui Global Blended Finance Alliance (GBFA) atau Aliansi Keuangan Campuran Global, akan menjadi dasar bagi perubahan transformatif dan pengetahuan masa depan.
Tujuannya yakni untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama seperti energi, hutan, ekonomi biru termasuk hutan bakau dan lamun, kesehatan, infrastruktur, dan keberlanjutan pariwisata dimana salah satunya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
“Mata dunia tertuju pada Indonesia sehingga kita harus menjadi contoh transisi energi berkeadilan yang benar-benar berhasil menyeimbangkan pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup," kata Luhut dalam keterangannya, Minggu, 19 Mei 2024.
Dia pun mengaku menyambut baik peluncuran program Happy Energy Action Leadership (HEAL), yang bekerja sama dengan United in Diversity Foundation dan Rocky Mountain Institute.
"Sebagai bagian dari hasil GBFA untuk meningkatkan kapasitas," ujar Luhut.
Dia menjelaskan, inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh keselarasan pemangku kepentingan yang kuat, tidak hanya pada aspek teknis. Namun juga relasional untuk bergabung HEAL, sehingga dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam memecahkan tantangan kita.
Luhut juga memastikan, Pemerintah Indonesia secara kolektif akan berupaya mengidentifikasi solusi inovatif dan pendekatan multi-sisi untuk mengatasi kebutuhan pendanaan dan persyaratan kebijakan, guna memastikan transisi yang holistik dan adil.
"GBFA bukan hanya solusi untuk mengatasi transisi energi, namun Indonesia juga memimpin dalam bidang hutan dan bakau sebagai bagian dari Solusi Berbasis Alam untuk aksi iklim," ujarnya.