Presiden Jokowi Sebut Bank Dunia Akui Kesuksesan RI Mengatasi Kemiskinan Ekstrem

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat NTB
Sumber :
  • Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku, bahwa Indonesia telah berhasil melakukan penanganan kemiskinan ekstrem. Bahkan, Kepala Negara mengatakan kesuksesan tersebut sudah diakui langsung oleh Bank Dunia, World Bank.

Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Targetkan Pertumbunan Ekonomi 6,5 Persen

Dalam unggahan di Instagram resminya, @jokowi, Presiden mengutip pernyataan Country Director World Bank Indonesia, Satu Kahkonen, yang menyatakan keberhasilan Indonesia menekan angka kemiskinan ekstrem 1,5 persen di 2022. Menurutnya, hal itu menjadi kriteria keberhasilan penanganan kemiskinan ekstrem.

"Menurut Country Director World Bank Indonesia, Indonesia dapat dikatakan telah mencapai pemberantasan kemiskinan ekstrem ketika angkanya mencapai 1,5 persen di 2022," kata Presiden Jokowi dikutip dari Instagram @jokowi, Minggu, 19 Mei 2024.

Sesi Ketiga KTT G20, Presiden Prabowo Bicara soal Kemiskinan hingga Kelaparan
PPN Naik Jadi 12 Persen Bisa Bikin Kemiskinan Makin Parah hingga Wisman Ogah ke Indonesia

Bahkan Presiden mengatakan bahwa berdasarkan data Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem Indonesia terus turun hingga mencapai 1,12 persen di 2023.

"Pemerintah terus berkomitmen dan bekerja keras untuk memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Sebagai informasi, laporan Bank Dunia yang berjudul 'Indonesia Poverty Assessment' tahun 2023 mencatat, dari tahun 2002-2023 telah terjadi penurunan angka kemiskinan yang begitu signifikan, dari 61 persen menjadi 16 persen.

Karenanya, Bank Dunia pun menyatakan keberhasilan Indonesia dalam menangani kemiskinan ekstrem, yang tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adanya perlindungan sosial.

Disebutkan juga bahwa tren konsumsi masyarakat kelas bawah mengalami peningkatan tertinggi di era pemerintahan Jokowi, dimana konsumsi tertinggi berada di angka sekitar 5,5 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya