Penjelasan XL Axiata ke BEI soal Tujuan Merger dengan Smartfren

BTS XL Axiata.
Sumber :
  • Dok. XL Axiata

Jakarta – Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) buka suara soal tujuan melakukan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) alias Smartfren.

Samator Indo Gas Bukukan Laba Bersih Rp 85,5 Miliar Kuartal III-2024

Hal itu dilakukan sebagai jawaban atas surat permintaan penjelasan dari pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), terkait rencana penggabungan tersebut.

Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman menjelaskan, meskipun kesepakatan yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) bersifat tidak mengikat, namun kedua perusahaan dipastikan ingin mendorong penyediaan layanan telekomunikasi di Indonesia.

Bos Smartfren Buka Suara soal Kualitas Jaringan Pascamerger

"Kami menjajaki rencana merger antara Perseroan dengan Smartfren yang bertujuan untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi yang lebih kuat di Indonesia," kata Ranty dalam keterangannya, Jumat 17 Mei 2024.

XL Axiata.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah
Kinerja APBN 2024 On-Track, Bea Cukai Ambil Peran dalam Penerimaan, Pengawasan, dan Fasilitasi

Dia meyakini, melalui merger kedua perusahaan telekomunikasi ini dapat lebih lincah dan kompeten. Pihak manajemen juga berharap, aksi korporasi ini dapat meningkatkan kemampuan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat dari masyarakat Indonesia.

Namun, perseroan diakuinya masih belum mengungkapkan mengenai kapan diskusi dengan Smartfren akan berakhir dan menemui hasilnya.

"Mengingat Nota Kesepahaman baru saja ditandatangani oleh pemegang saham Perseroan, dan saat ini masih dalam tahapan awal, kami belum memiliki informasi informasi terkait indikasi timeline," ujarnya.

Smartfren.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Sebagai informasi, MoU tahap awal telah ditandatangani antara PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) (sebagai pihak dari Sinar Mas), dengan Axiata Group Berhad.

Rencana awalnya, kedua entitas ingin membentuk perusahaan patungan bernama MergeCo, di mana Axiata dan Sinar Mas tetap menjadi pengendali utama. Namun, langkah pertama ini merupakan tahapan evaluasi awal, sehingga belum ada kepastian bahwa MoU saat ini akan menghasilkan suatu kesepakatan yang mengikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya