KKP Ungkap 254 Pelaku Sektor Kelautan dan Perikanan Jadi Korban Banjir Bandang Sumbar

[dok. Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat menerjunkan penyuluh perikanan, guna melakukan pendataan korban terdampak banjir bandang dalam aksi tanggap bencana di wilayah Sumatera Barat.

Perusahaan Ini Tidak Bisa Diam saat Lihat Bencana

"KKP juga mengerahkan para siswa dan taruna untuk melakukan pembersihan bekas material banjir bandang, dan mengerahkan seluruh UPT KKP setempat untuk aksi tanggap bencana termasuk penggalangan bantuan," kata Kepala BPPSDM KKP, I Nyoman Radiarta, dalam keterangannya, Kamis, 16 Mei 2024.

Dia mengatakan, hasil sementara pendataan oleh para penyuluh perikanan per Kamis pagi, 16 Mei 2024, terdapat 254 pelaku utama kelautan dan perikanan yang menjadi korban terdampak bencana di 5 Kabupaten.

Banjir Hantam Sulsel, Akses Jalan Lumpuh Total, Kendaraan dan Rumah Terendam

Rinciannya terdiri dari Kab. Tanah Datar sebanyak 184 orang di 9 Kecamatan; Kab. Agam sebanyak 27 orang di 3 Kecamatan; Kab. Sijunjung sebanyak 13 orang di 2 Kecamatan; Kab. Padang Pariaman sebanyak 13 orang di 1 Kecamatan; serta Kab. Padang Panjang sebanyak 17 orang di 2 Kecamatan.

Jalan Silaing yang rusak akibat banjir bandang di Sumbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)
355 Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir di Makassar

"Dampak yang dialami para korban tersebut antara lain ikan mati, hanyut, dan hilang, serta kolam budidaya rusak, jebol, dan tertimbun bebatuan besar, lumpur, tanah, pasir, ranting, kayu, pohon, sampah, dan sebagainya," ujar Nyoman.

Dia menegaskan, kegiatan ini merupakan misi kemanusiaan, sehingga harus diniatkan ibadah dalam menjalaninya. "Selain itu, agar para siswa dan taruna bekerja sungguh-sungguh dan selalu menjaga nama baik KKP," ujarnya.

Selain di Koto Tuo, Tim BPPSDM juga mengunjungi Kecamatan Canduang dan Kecamatan Sungai Puar di Kab. Agam, untuk peninjauan lokasi bencana. Hal itu seiring koordinasi di posko-posko dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat setempat, dan para korban.  

Tak hanya di Kab. Agam, Tim BPPSDM juga bergerak ke Kabupaten lain, seperti Tanah Datar. Data pelaku utama terdampak di Kab. Tanah Datar, terdata di Kecamatan sebagai berikut, Batipuah 28 orang, Lima Kaum 15 orang, Lintau Buo Utara 8 orang, Padang Ganting 9 orang, Rambatan 16 orang, Salimpaung 3 orang, Sungai Tarab 32 orang, Tanjung Baru 37 orang, Tanjung Emas 16 orang, X Koto 20 orang.

Sementara itu, para penyuluh perikanan terus melakukan koordinasi dan pendataan di lima Kabupaten terdampak. Dilaporkan oleh penyuluh perikanan Kab. Sijunjung, pihaknya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah antara lain melalui Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Sijunjung. 

Pencarian korban banjir lahar dingin

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Sebagai informasi, seluruh Unit Eselon I lingkup KKP bahu membahu menanggulangi musibah banjir bandang, hingga ke UPT. Antara lain seperti Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP); Politeknik Ahli Usaha (AUP) Kampus Pariaman; Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus; dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Padang.

Kemudian, ada pula Loka Riset Sumber Daya Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Bungus; Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan; Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pariaman; Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL), Satuan Pengawas PSDKP Padang, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya