Anggarkan Rp 5 Triliun, Pemerintah Targetkan 1,14 Juta Orang Ikut Program Kartu Prakerja Tahun Ini
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Program pelatihan Kartu Prakerja dipastikan masih akan berlanjut di tahun 2024 ini, dengan target jangkauan lebih dari satu juta warga yang bakal mendapat pelatihan kerja.
Direktur Pemantauan dan Evaluasi Project Management Officer (PMO) Prakerja, Cahyo Prihadi mengatakan, sejak program Prakerja diluncurkan di 2020, sampai akhir 2023 lalu sebanyak 17,5 juta orang penerima manfaat dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia telah menerima pelatihan kerja.
"Hingga akhir 2023 Prakerja telah menjangkau sebanyak 17,5 juta lebih penerima dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia," kata Cahyo dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Mei 2024.
Sementara di tahun 2024 ini, Cahyo menargetkan bahwa program Prakerja bakal melatih 1.148.800 orang penerima manfaat. Dengan alokasi sebesar Rp 3,5 juta per orang penerima manfaat, Pemerintah pun telah menganggarkan Rp 5 triliun dalam upaya realisasinya.
"Pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 triliun, di mana setiap penerima manfaat akan mendapat biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta per orang," ujar Cahyo.
Dia pun merinci, sejak Januari hingga April 2024, program kartu Prakerja sudah membuka 4 gelombang pelatihan dari gelombang 63-67, dan menerima sekitar 850.000 orang penerima manfaat. Program ini rencananya akan dibuka kembali untuk gelombang ke-68, pada Jumat, 17 Mei 2024 besok.
"Jadi besok Jumat (17/5) kemudian Senin (20/5) kita tutup, habis itu seleksi ya, kemudian Rabu (22/5) kita umumkan," kata Cahyo.
Sementara untuk tahun 2025, Cahyo mengaku belum bisa memastikan apakah program Prakerja ini masih akan dilanjutkan. Karena program Prakerja ini hanya bisa berjalan sesuai keputusan pemerintah.
"Kami masih menunggu arahan untuk Tahun Anggaran 2025, terkait skema operasi yang akan diterapkan Program Prakerja," ujarnya.