Dongkrak Okupansi Penginapan, Sandiaga: 300 Ribu Orang Bakal Kunjungi Candi Borobudur saat Waisak
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney, melalui anak usahanya InJourney Destination Management, bakal menggelar perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Dengan mengusung tema ‘Enlightened in Harmony’, rangkaian awal prosesi keagamaan itu dimulai dengan pelepasan Bhikkhu Thudong, yang akan melakukan perjalanan spiritual menuju Candi Borobudur dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, momentum perayaan Waisak ini akan menjadi momentum yang sakral, terlebih dilakukan di Candi Borobudur yang telah ditata menjadi pariwisata di bidang religi.
"Dengan perayaan Waisak, nyatanya dapat mengundang minat wisatawan hingga 300 ribu orang ke Candi Borobudur," kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu, 15 Mei 2024.
Dia memastikan, jumlah ini tentu berpengaruh pada tingkat keterisian penginapan di sekitar lokasi pariwisata Candi Borobudur, bahkan diperkirakan hingga ke wilayah Yogyakarta. "Sehingga dampak ekonomi positif dapat dirasakan dengan wisata religi ini," ujarnya.
Senada, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan, acara ini merupakan bagian dari komitmen InJourney Group dalam mengembangkan aktivitas spiritual, dengan mengusung konsep harmonisasi dan nilai kebhinekaan bangsa Indonesia.
Dia mengungkap, alasan TMII dipilih menjadi titik awal ritual Thudong 40 Bhikkhu tersebut, menurutnya karena lokasi ini sarat akan nilai budaya dan lambang kebhinekaan serta keragaman Indonesia.
"TMII merupakan aset warisan Indonesia di bawah InJourney. Dari TMII nanti 40 Bhikkhu berjalan menuju Candi Borobudur, jadi ada nilai-nilai spritual yang signifikan dalam perjalanan tersebut," kata Maya.
Prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong yang diorganisir oleh InJourney Destination Management di bawah InJourney Group ini, menegaskan komitmen bersama untuk memastikan bahwa rangkaian ibadah harus berjalan dengan khidmat dan lancar.
"Demi mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi," ujarnya.