Rupiah Dibuka Melemah, Data Inflasi AS Jadi Sorotan
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 13 Mei 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 30 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp 16.076 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Rabu pekan lalu, mematok rupiah di angka Rp 16.081 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan mata uang rupiah berpotensi melemah pada hari ini. Hal ini karena pelaku pasar masih menantikan data penting inflasi konsumen dan produsen AS yang akan dirilis pekan ini.
"Meskipun pasar meyakini the Fed tidak akan menakikan suku bunga acuannya tahun ini, tapi the Fed juga tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya. Pelaku pasar terpaksa harus melihat data-data ekonomi dan pernyataan pejabat Bank Sentral baru untuk menguatkan ekspektasi mengenai masa depan suku bunga acuan AS ini," ujar Ariston kepada VIVA Bisnis Senin, 13 Mei 2024.
Ariston menuturkan, sikap the Fed yang masih belum yakin 100 persen untuk memangkas suku bunganya menyebabkan dolar AS masih berpotensi menguat terhadap nilai tukar lainnya.
"Apalagi bila data AS masih menunjukkan hasil yang bagus," jelasnya.
Ariston mengatakan, pada pagi ini indeks dolar AS sedikit menguat dibandingkan penutupan akhir pekan lalu, yakni sebesar 105,35 vs 105,31. Sehingga untuk hari ini rupiah diperkirakan akan sedikit melemah melawan dolar AS.
"Rupiah mungkin bisa sedikit melemah terhadap dolar AS hari ini. Potensi pelemahan mungkin ke arah Rp 16.080, dengan support di kisaran Rp 16.000," ujarnya.
Ariston melanjutkan, sedangkan untuk sentimen positif rupiah datang dari dalam negeri. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 masih di atas 5 persen atau 5,11 persen secara year on year (yoy).