Cetak Laba Bersih 2023 Rp 6,8 Triliun, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencetak core profit (pendapatan inti) hingga sebesar Rp 2,7 triliun pada tahun 2023. Perseoan pun memutuskan untuk membagikan dividen.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus mengatakan, capaian itu membuat Jasa Marga juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,8 triliun.
"Dimana sebesar Rp 4,1 triliun berasal dari kombinasi bisnis, atas aksi korporasi yang dilakukan Perseroan," kata Nixon dalam telekonferensi, Rabu, 8 Mei 2024.
Selain itu, Nixon melaporkan bahwa EBITDA Perseroan juga mencapai Rp 9,9 triliun, atau tumbuh sebesar 14,2 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, begitu juga dengan realisasi EBITDA Margin yang mencapai 63,7 persen, seiring dengan peningkatan kinerja Perseroan dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru.
Apalagi, di sepanjang tahun 2023 Jasa Marga mencatat volume lalu lintas harian rata-rata di Jalan Tol Jasa Marga Group, bisa mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya atau meningkat 5,3 persen dari tahun 2022.
"Serta peningkatan mobilisasi masyarakat, yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramitha Wulanjani mengatakan, pihaknya akan membagikan dividen sebesar Rp 274,8 miliar, atau sekitar 4 persen dari total laba bersih 2023. Rencana penggunaan sisa laba bersih yang tidak digunakan untuk dividen, yakni sekitar 96 persen, akan menjadi laba ditahan.
"Rencana penggunaan laba ditahan itu sisanya atas 96 persen akan digunakan untuk menjaga likuiditas perusahaan, mempertimbangkan bahwa di tahun 2024 ini ada ketidakpastian awal tahun 2024 atas aspek makro ekonomi dan geopolitik," kata Mitha.
Mitha melanjutkan, laba ditahan itu juga akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga. Sehingga, eksposur atas kenaikan suku bunga acuan BI diharapkan bisa menjadi lebih rendah.
"Dan juga untuk menjaga atau memastikan kelancaran operasional dan juga memastikan penyelesaian pembangunan jalan tol baru secara bertahap," ujarnya.
Lebih lanjut Nixon Sitorus menjelaskan, pembagian dividen pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar atau 4 persen dari laba bersih 2023 itu, setara dengan 10 persen dari core profit di tahun buku 2023.
"Pemerintah sebagai pemegang 70 persen saham Jasa Marga, mendapatkan total dividen sebesar Rp 192,4 miliar," kata Nixon.
Di sisi lain, 30 persen pemegang saham publik JSMR akan mendapatkan total dividen sebesar Rp 62,4 miliar. Sementara sisa laba bersih tahun 2023 rencananya akan digunakan sebagai cadangan lain.
Dengan mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi dan situasi global serta kenaikan suku bunga acuan BI di tahun 2024, Nixon menilai pembagian dividen akan dilakukan dengan skenario moderat.
"Ke depannya, manajemen akan mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi ke depan," ujarnya.