Indonesia Bakal Punya Bullion Bank, Apa Untungnya?
- ANTARA/Sergei Fadeichev/TASS
Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo menyebut pihaknya akan membentuk bank emas atau bullion bank. Sebab, komoditas emas dinilai menjadi investasi aman di tengah gejolak geopolitik yang saat ini sedang terjadi.
Lantas, apa itu bank emas yang akan dibentuk ini?
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menjelaskan bullion bank merupakan tempat penyimpanan emas yang disetor oleh para penyelenggara pasar emas fisik digital.
"Nanti bullion bank ini akan menetapkan standar, dan mengaudit standar emas yang dititipkan ke bullion bank dari para penyelenggara," kata Ariston saat dihubungi VIVA Bisnis Rabu, 8 Mei 2024.
Ariston menuturkan, hingga saat ini pasar fisik emas digital masih belum ada. Sehingga dengan itu menurutnya, bank emas ini diperlukan.
"Selama ini pasar fisik emas digital masih belum ada bullion bank ini. Untuk pemenuhan aturan ini, perlu ya (ada bank emas)," jelasnya.
Dia menyebut, adanya bank emas ini juga bisa dijadikan sebagai penjaga standar emas yang dititipkan. Bahkan ke depan, bank emas ini bisa sebagai sarana simpan pinjam.
"Dan juga bisa sebagai penjaga standar emas yang dititipkan. Ke depan juga bisa sebagai sarana simpan pinjam yang berkaitan dengan emas," terangnya.
Sebelumnya, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan komoditas emas merupakan investasi yang aman di tengah gejolak geopolitik global yang saat ini sedang terjadi. Sebab, nilainya tidak terlalu terpengaruh oleh dinamika keuangan global.
Sehingga menurutnya, menabung emas merupakan langkah yang tepat dilakukan masyarakat Indonesia saat ini. Dia pun meminta agar PT Pegadaian memasifkan sosialisasi layanan bank emas atau bullion service kepada masyarakat luas. Sering dengan mengupayakan izin dari pemerintah terkait layanan tersebut.
“Saya berpesan Pegadaian bisa mensosialisasikan lagi emas sebagai aset kelas. Ini kita lagi dorong dan kita lagi menyelesaikan dengan pemerintah untuk ada izin bank bullion,” ucap Wamen BUMN.
Dia pun berharap, apabila layanan bank emas telah ada di Pegadaian, masyarakat bisa kembali menabung emas. Apalagi layanan tersebut bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi bisa dalam bentuk digital.
“Jadi untuk memastikan keamanan digital tadi kita punya standar internasional. Jadi masyarakat tidak usah khawatir bahwa yang ditabung emas itu pasti emasnya terjamin aman. Dan itu memang hanya Pegadaian di Indonesia yang punya kemampuan untuk menyimpan emas,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Tiko berharap Pegadaian bisa menjadi perusahaan modern, bukan hanya membangun ekosistem ultra mikro tetapi juga mempromosikan emas sebagai tempat untuk menyimpan aset masa depan yang aman. Dia menyampaikan bahwa jaminan emas di Pegadaian bisa mencapai 100 ton di seluruh Indonesia.
“Ini nantinya dikelola oleh Pegadaian. Jadi kan bullion bank ini kan memang fisik, fiskal, jadi dia banknya harus ada fisikal delivery emasnya. Dan sekarang di Indonesia memang yang sudah pengalaman ya Pegadaian, yang punya pengalaman untuk mengelola fisik emas itu mulai dari beli sampai didistribusikan itu punya pengalaman di Galeri 24,” jelas Tiko.