Rupiah Melemah Tertekan Fed Tunda Pangkas Suku Bunga hingga Konflik Timteng Memanas
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi, 8 Mei 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 49 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 16.095 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.054 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan mata uang rupiah berpotensi melemah pada hari ini terhadap dolar AS. Hal ini seiring dengan indeks dolar AS yang terlihat rebound.
"Indeks dolar AS terlihat rebound setelah mengalami tekanan pasca-pengumuman rapat moneter the Fed dan data tenaga kerja AS yang lebih buruk dari ekspektasi. Indeks dolar AS sebelumnya tertekan ke area 105,05 dan sekarang sudah berada di kisaran 105,50," kata Ariston kepada VIVA Bisnis Rabu, 8 Mei 2024.
Ariston menuturkan, penguatan dolar AS ini dikarenakan sikap the Fed yang masih akan menunda pemangkasan suku bunga acuannya. Hal ini menunggu data inflasi AS benar-benar turun, dan pasar menantikan data ekonomi baru AS untuk memastikan hal tersebut.
Selain itu Ariston mengatakan, adanya konflik di Timur Tengah (Timteng) di mana Israel menyerang area baru di Gaza kemungkinan akan memicu kekhawatiran pelaku pasar.
"Konflik di Timur Tengah di mana Israel menyerang area baru di Gaza mungkin memicu kekhawatiran pelaku pasar. Sehingga sebagian pelaku pasar mencari aman di dolar AS," ujarnya.
Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke arah Rp 16.100. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 16.000.