Indonesia Kembali Masuk White List, BKI Dapat Pengakuan Internasional untuk Keselamatan Kapal
- Dok. PT BKI
Jakarta – Indonesia kembali masuk daftar putih atau White List dalam laporan tahunan Tokyo Mou 2023. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau PT BKI sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei, IDSurvey pun berhasil mempertahankan kembali kategori High Performance sebagai Recognized Organization (RO) pada laporan tersebut.
Menurut Direktur Utama PT BKI (Persero), Arisudono Soerono, pengakuan Internasional ini menunjukkan keberhasilan Indonesia mempertahankan status White List selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2021, 2022 dan 2023.
“Dengan masuknya Indonesia ke dalam White List Tokyo MoU menunjukkan pengakuan dunia terhadap armada kapal Indonesia yang berlayar ke luar negeri terkait aspek antara lain aspek keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” kata Arisudono dikutip dalam keterangannya, Selasa, 7 Mei 2024.
Dijelaskannya bahwa BKI sebagai badan klasifikasi nasional dalam beberapa tahun ke belakang senantiasa berupaya dan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan serta seluruh stakeholder untuk menjaga predikat white-list Indonesia. Hal itu dilakukan melalui seminar dan diskusi, yang juga turut didukung oleh Kemenkomarinves dan INSA.
"Ini menunjukkan komitmen BKI dalam mendukung pelayaran dan maritim di Indonesia untuk mencapai go global,” bebernya.
Arisudono pun akan meningkatkan serta menguatkan upaya-upaya kinerja untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN.
"Kita akan meningkatkan dan menguatkan upaya-upaya yang telah dilakukan demi mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN kepada IDSurvey/PT BKI,” katanya.
Ia melanjutkan, sebagai induk dari Holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey BKI bakal membidik proses bergabung menjadi anggota International Association of Classification Societies (IACS) pada November 2023. Sebab, BKI berstatus sebagai applicant untuk keanggotaan IACS.
"BKI untuk menjadi anggota IACS akan meningkatkan kepercayaan dan kualitas internasional terhadap aspek keselamatan serta keamanan pelayaran di Indonesia," tuturnya.