Hipmi Sebut Capaian Ekonomi Kuartal I Jadi Modal Baik Hadapi Tantangan Global

Ketum Hipmi, Akbar Himawan Buchari
Sumber :
  • Dok. Hipmi

Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 yang mencapai 5,11 persen. Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan Buchari menilai, hasil baik ini akan berlanjut hingga akhir tahun.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Akbar mengaku, di akhir 2023 lalu sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tembus 5 persen. Mengingat, ada pesta demokrasi lima tahunan, ditambah kegiatan Ramadan dan Lebaran.

"Benar saja, kontestasi Pemilu bisa mendongkrak perekonomian nasional," ujar Akbar dikutip dalam keterangannya, Selasa, 7 Mei 2024.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi 5,11 persen di kuartal I 2024 menjadi modal yang baik untuk menghadapi tantangan global. Karena sampai saat ini, kondisi geopolitik, khususnya di Timur Tengah belum juga reda.

Akbar juga menilai, salah satu kunci untuk menggapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen adalah kestabilan politik. Dengan hal tersebut, sejatinya ekonomi nasional akan tetap tumbuh positif.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

"Terima kasih kepada para elite politik karena telah memberi teladan yang baik pasca Pilpres. Hal itu sedikit banyak bisa membuat investor tetap pede menanamkan modalnya di Indonesia," imbuh Akbar.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, ada hal menarik yang membuat dunia usaha happy. Akbar merasa proses peralihan kekuasaan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto akan berjalan mulus. Saat ini, Jokowi dan Prabowo semakin memamerkan kemesraan. Hal ini menjadi pertanda yang baik untuk membuat perekonomian nasional berlari kencang.

"Yang terpenting bagi kami adalah kepastian hukum. Pak Prabowo diyakini akan melanjutkan program yang telah dilakukan Pak Jokowi," kata Akbar.

Selain itu, agenda politik di Indonesia masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Pilkada Serentak tahun 2024 akan diikuti  37 provinsi, dan 508 kabupaten/kota.

"Lagi-lagi, intinya adalah kedewasaan politik. Pilkada tak bedanya dengan Pemilu. Pasti konsumsi masyarakat akan tinggi, dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya