Ekonomi RI Kuartal I Tumbuh 5,11 Persen, Aprindo: Cukup Kondusif bagi Peritel
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen secara year on year (yoy). Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) menilai, dengan tumbuhnya ekonomi RI di atas 5 persen, akan menjadi iklim yang kondusif bagi peritel.
Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 ini terdorong oleh konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 54,93 persen.
"Di kuartal I-2024 sudah di-statement oleh BPS adalah secara total 5,11 persen lumayan lah, kalau kita denger 4,9 persen atau 4,8 persen kan berarti retail udah megap-megap tuh. Tapi kalau kita masih dengar 5 persen maka itu sesuatu yang cukup kondusif bagi peritel," kata Roy dalam acara Halal Bihalal di Rempah Manado, Kuningan, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.
Roy menjelaskan, tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sebesar 54,93 persen ini dikarenakan kepercayaan konsumen atau indeks penjualan riil itu masih di atas angka moderat.
"Keyakinan konsumen kita itu 125-126 di atas angka 100 berarti konsumen masih percaya terhadap situasi ekonomi, sehingga mereka melakukan konsumsi. Kalau konsumen tidak memiliki kepercayaan konsumen maka mereka tidak akan melakukan konsumsi," jelasnya.
Roy menuturkan, pada kuartal II-2024 nanti pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan akan tumbuh melambat. Sebab, masyarakat akan mengencangkan ikat pinggang dengan menahan belanja menjelang tahun  ajaran baru.Â
"Pasti akan turun karena setelah Lebaran, setelah Lebaran di setiap tahunnya, setelah pasca Ramadhan, lebaran khususnya maka masyarakat mengencangkan ikat pinggang menahan belanja, karena apa? Persiapan buat mereka memasuki bulan Juni, Juli kalau yang punya anak," terangnya.
Dia pun memproyeksikan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2024 akan  melambat, karena berakhirnya Pemilu dan Lebaran. Sehingga, pertumbuhan transaksi ritel juga akan mengalami penurunan.Â
"Kalau di kuartal II diproyeksi sekitar 4 persen hingga 5 persen. Jadi lebih tipis marginnya," imbuhnya.