Ekonomi RI Kuartal I-2024 Kinclong, Kinerja Bank Papan Atas Siapa yang Jadi Juara?
Jakarta – Kuartal I-2024 telah dilalui Indonesia dengan mulus. Badan Pusat Statistik mengumumkan ekonomi RI kuat dengan tumbuh sebesar 5,11 persen, capaian itu tertinggi sejak sebelum pandemi COVID-19.
Industri perbankan nasional pun telah mengumumkan kan kinerja ciamiknya pada kuartal I-2024. Nampak bahwa empat bank papan atas kategori bank dengan modal inti di atas Rp 70 triliun atau Kelompok Bank Modal Inti (KBMI-4) bersaing ketat dalam meraih performa keuangan terbaik.
Keempat bank tersebut terdiri dari 3 bank pelat merah dan 1 bank swasta nasional yaitu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Bank-bank tersebut secara konsolidasi menguasai aset perbankan nasional sebesar Rp 6.664 triliun serta total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 4.274 triliun.
Dilansir dari InvestorTrust, Selasa, 7 Mei 2024, berdasarkan struktur bottom line, seperti laba bersih, baik secara konsolidasi maupun bank only, BRI memimpin dari sisi nominal, mencapai Rp 15,89 triliun (konsolidasi). Namun dari sisi pertumbuhan, BCA masuk peringkat tertinggi, sebesar 12,2 persen (konsolidasi). Pertumbuhan laba bersih BRI, Bank Mandiri, dan BNI pada kuartal I-2024 sangat tipis namun tetap meyakinkan.
Sedangkan dari unsur aset, Bank Mandiri menyodok di posisi teratas, mencapai Rp 2.164 triliun (konsolidasi) dan BRI di tempat kedua sebesar Rp 1.989 triliun. Demikian pula kredit, Bank Mandiri tercatat paling royal mengucurkan pinjaman dengan total Rp 1.435 triliun, disusul BRI sebesar Rp 1.309 triliun.
Dilihat dari sisi pertumbuhan kredit, baik secara konsolidasi maupun bank only, Bank Mandiri juga memimpin dengan kenaikan 19,1 persen (konsolidasi) dan 20,1 persen (bank only). Pertumbuhan terbesar kedua diraih BCA, yakni mencapai 17,1 persen (konsolidasi) dan 17 persen (bank only).
Untuk dana pihak ketiga secara konsolidasi, secara nominal Bank Mandiri tertinggi, mencapai Rp 1.572 triliun. Namun secara bank only, BRI berada teratas, senilai Rp 1.410 triliun.
Jika ditinjau dari sisi bank only, Bank BRI bukan hanya teratas dalam hal laba bersih dan pendapatan bunga bersih di kuartal I-2024 ini, tapi juga tertinggi dalam hal aset, penyaluran kredit, serta Dana Pihak Ketiga.
Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan, Laba bersih BRI (bank only) tercatat sebesar Rp 13,8 triliun. Pendapatan bunga bersih Rp 28,41 triliun, naik 8,1 persen dibanding kuartal I-2023 sebesar Rp 26,27 triliun.
Kredit meningkat 10,9 persen, dari Rp 1.065,3 triliun menjadi Rp 1.181,6 triliun. Sementara DPK bertumbuh 12,9 persen, dari Rp 1.249,5 triliun ke posisi Rp 1.410,4 triliun. Aset bank only sebesar Rp 1.850 triliun, tumbuh 8,9 persen dari periode sama sebelumnya sebesar Rp 1.699,7 triliun.
Kemudian, kredit BMRI melesat 20,1%, dari Rp 927,2 triliun menjadi Rp 1.113,9 triliun. DPK tumbuh 13,6 persen dari Rp 1.084,8 triliun menjadi Rp 1.232,5 triliun. Total aset BMRI (bank only) pada kuartal I-2024 mencapai Rp 1.666,5 triliun, dibanding periode sama sebelumnya Rp 1.473,8 triliun.
Sementara itu rasio non-performing loan (NPL) gross bank only terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024. Turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen, meskipun kinerja perusahaan agresif.
Sedangkan, laba bersih Bank Mandiri secara bank only hingga kuartal I-2024 tercatat sebesar Rp 11,13 triliun. Capaian itu naik 0,4 persen yoy dari Rp 11,09 triliun. Pendapatan bunga bersih tumbuh satu digit dari Rp 16,93 triliun menjadi Rp 17,96 triliun.
Selanjutnya kinerja BNI secara bank only dilaporkan bahwa laba bersih tercatat sebesar Rp 5,29 triliun, naik tipis 1,5 persen dari Rp 5,29 triliun. Pendapatan bersih susut 10,7 persen menjadi Rp 9,2 triliun, dari level kuartal I-2023 sebesar Rp 10,3 triliun.
Lalu kredit tumbuh 8,9 persen menjadi Rp 685,96 triliun. Adapun aset di kuartal I-2024 meningkat 4,8 persen menjadi Rp 1.026, 2 triliun. Dana pihak ketiga BNI meningkat 4,5 persen dari 737,4 triliun menjadi Rp 770,84 triliun.
Direktur Finansial BNI Novita Widya Anggraini menambahkan, BNI bakal menggenjot dana murah (CASA) yang saat ini porsinya, 70 persen. Salah satunya lewat optimalisasi platform digital, baik untuk nasabah retail maupun korporasi.
Untuk bank only, laba bersih BCA melesat 17,9% dari Rp 11 triliun (Q1/23) menjadi Rp 13 triliun pada kuartal I 2024. Untuk periode sama, pendapatan bunga bersih naik 6,2 persen dari Rp 17,4 triliun menjadi Rp 18,5 triliun.
Kredit tumbuh tinggi, sebesar 17 persen dari Rp 693,7 triliun menjadi Rp 811,6 triliun. DPK tumbuh 7,6% dari 1.022 triliun menjadi Rp 1.100 triliun. Kemudian aset bank only meningkat 9 persen, dari Rp 1.288,7 triliun menjadi Rp 1.404,8 triliun.
Artikel ini telah ditayangkan di InvestorTrust.id dengan judul ‘Adu Strategi Bank-Bank Papan Atas, Siapa Jawaranya?’