Ada IKN Nusantara, Ekonomi Pulau Kalimantan Tumbuh 6,17 Persen

IKN Nusantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan di kuartal I-2024 mencapai 6,17 persen secara tahunan atau year on year (yoy) atau naik dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 5,82 persen yoy. Kenaikan itu ditopang oleh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. 

Kemenkeu Perpanjang Tax Holiday hingga Desember 2025, Intip Sektor Industri yang Bisa Menikmati

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan selain Kalimantan ekonomi Maluku dan Papua juga melesat dari 2,09 persen secara yoy di kuartal I-2023 menjadi 12,15 persen yoy di kuartal I 2024. Kemudian, ekonomi Sulawesi tumbuh 6,35 persen yoy di kuartal I 2024.

“Jadi, secara spasial tiga kelompok provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam, dan pembangunan IKN,” kata Amalia dalam konferensi pers Senin, 6 Mei 2024.

PTPN I Targetkan Pembersihan Areal 100 Hektare HGU di Sampali Berlanjut hingga Akhir 2024

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Selain itu, Amalia mencatat terdapat beberapa wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi melambat. Hal ini diantaranya Pulau Jawa dan Sumatera. 

Harga Emas Naik, BPS Ungkap Biang Keroknya

Bila dirinci Pulau Jawa hanya tumbuh 4,84 persen yoy, lebih rendah dari kuartal I-2023 sebesar 4,96 persen yoy. Kemudian, Pulau Sumatera hanya tumbuh 4,24 persen yoy, lebih rendah dari kuartal I 2023 sebesar 4,79 persen.

Maket dari pemenang desain Ibu Kota Negara Baru.

Photo :
  • VIVAnews/Fikri Halim

"Di beberapa wilayah melambat seperti di Sumatera, Jawa,” jelasnya.

Adapun kontribusi pertumbuhan ekonomi yang terbesar terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) masih disumbang oleh pulau Jawa sebesar 57,7 persen, Sumatera 21,85 persen. Kemudian Kalimantan 8,19 persen, Sulawesi 6,89 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,75 persen, serta Maluku dan Papua 2,62 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya