Naik 18,25 Persen, Avrist Assurance Raup Laba Bersih Rp 145 Miliar pada 2023
- M Yudha P / VIVA.co.id
Jakarta – Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Simon Imanto, melaporkan bahwa di sepanjang tahun 2023 perseroan berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp 145 miliar, atau naik 18,25 persen dari capaian laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp 122 miliar.
Dia menegaskan, capaian itu berhasil diraih pihaknya melalui sejumlah upaya. Misalnya seperti perbaikan aspek bussiness value, perbaikan kualitas bisnis, dan sekaligus diimbangi dengan pengeluaran yang efisien dan efektif.
"Net profit kita tumbuh dari Rp 122 miliar menjadi Rp 145 miliar, atau dengan pertumbuhan double digit sebesar 18,25 persen," kata Simon dalam konferensi pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 Mei 2024.
Dia menambahkan, capaian tersebut juga diiringi dengan peningkatan pada Return on asset (RoA) perseroan, yang meningkat dari 1,54 persen menjadi 1,94 persen.
"Serta juga Return on Equity (RoE) yang kita lakukan ke ekuitas kita, yang meningkat dari 5,63 persen ke 6,14 persen," ujarnya.
Simon menjelaskan, di tahun 2023 ini Avrist juga berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang sehat dan kuat, dengan pertumbuhan kinerja positif lainnya. Hal ini bisa kita lihat dari Risk Based Capital (RBC) perseroan, yang meningkat dari 576 persen menjadi 612 persen.
"Dimana hal ini menunjukkan bahwa RBC kami sangat sehat, sangat kuat. Lima kali lipat atau lebih jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Simon.
Begitu pula dengan Value of One Year New Business (VONB), yang menggambarkan ekspektasi profit yang dihasilkan dari setiap bisnis baru yang digarap perseroan. Misalnya VONB di tahun 2022 yang sebesar Rp 42,189 miliar, meningkat signifikan 276,83 persen menjadi Rp 158,981 miliar di tahun 2023.
"Hal ini menandakan bahwa perusahaan sudah bergerak ke arah yang jauh lebih baik, jauh lebih sehat, dan bisnis yang dihasilkan bisa men-generate value dan profit margin yang lebih baik," ujar Simon.
Sementara di sisi Operational Expenses (OPEX), Simon memastikan bahwa perseroan juga berhasil menurunkan OPEX dari Rp 241 miliar di 2022 menjadi Rp 233 miliar di 2023. Sehingga dipastikan bahwa selama tahun 2023, perseroan telah menjaga pengeluaran secara bijak.
"Dan kami berhasil melakukan efisiensi dan efektivitas perusahaan demi mengembangkan kepentingan bisnis kami. Dalam hal ini, OPEX kita turun minus 3,47 persen. Hal ini berdampak positif ke penambahan profit kita di tahun 2023," ujarnya.