Mendag Zulkifli Hasan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Atasi Pelambatan Ekonomi
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Yogyakarta – Indonesia Marketing Association (IMA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kabupaten Sleman, Sabtu 4 Mei 2024. Rakernas ini mengambil tema 'Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia'.
Rakernas IMA 2024 ini dihadiri oleh 350 peserta yang berasal dari 103 chapter seluruh Indonesia. Rakernas ini dibuka oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas secara virtual.
Zulhas meminta di tengah kondisi ekonomi yang melambat, IMA bisa membawa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Zulhas membeberkan bahwa kolaborasi menjadi hal yang penting dilakukan oleh IMA.
“Di tengah ekonomi yang melambat dan geopolitik yang belum stabil, sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting dan menjadi kata kunci,” ucap Zulhas.
Zulhas menilai marketing tidak hanya sekadar beriklan saja. Zulhas menyebut meningkatkan kreativitas, membuat terobosan baru dalam memasarkan ide atau produk untuk memenangkan persaingan harus dilakukan.
Sementara itu President IMA Suparno Djasmin mengatakan ada peran strategis dari IMA untuk membuat perekonomian Indonesia lebih maju. Suparno mengungkapkan lewat kolaborasi empat pilar yang adal dalam keanggota IMA harus bersinergi dan melahirkan kolaborasi.
“IMA memiliki peran strategis untuk memajukan perekonomian Indonesia, oleh karena itu perlu memperkuat inklusivitas dengan mendorong kolaborasi dan sinergi dalam empat pilar anggota IMA yaitu pemerintah, akademisi, profesional dan pengusaha sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan strategis," tutur Suparno.
"Kita akan dorong terus sinergi dan kolaborasi ke empat pilar ini agar dapat tercipta hasil yang optimal," imbuh Suparno.
Suparno menambahkan adanya sinyal pelemahan ekonomi pada kuartal satu 2024, dengan tekanan pada nilai rupiah, inflasi komoditas yang menyentuh 10 persen. Koreksi pada prediksi penjualan otomotif dan kenaikan suku bunga, lanjut Suparno menjadi tantangan yang perlu diwaspadai.
“Kondisi ketidakpastian global dan kondisi Indonesia yang terkontraksi ini, mengingatkan kita untuk tetap waspada dan tetap bersemangat untuk meningkatkan kontribusi IMA agar bisa membantu masyarakat menghadapi era ketidakpastian ini dengan baik, dengan mengutamakan kolaborasi dan sinergi antara empat pilar dalam IMA dan antara IMA Pusat dan Chapter,” tutup Suparno.