Produk Baja Lapis RI Siap Ekspansi ke Pasar Konstruksi Australia
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta -Â Salah satu produsen baja lapis Zinc Aluminium terbesar di Indonesia, PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group), siap berekspansi ke pasar global dengan produk-produk andalannya.
Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan Tatalogam Group dalam pameran konstruksi dan desain terbesar di Australia, yakni Sydney Build Expo 2024, yang kembali digelar mulai di ICC Sydney, Exhibition Centre, Australia.
Vice President PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan selama ini Australia memang menjadi salah satu negara tujuan ekspor produk baja lapis zinc aluminium yang mereka produksi.
"Karena itu, dengan digelarnya Sydney Built Expo 2024, kami berharap permintaan produk baja lapis ini terus meningkat sehingga mampu meningkatkan devisa Negara, yang pada akhirnya berdampak untuk perekonomian bangsa," kata Stephanus dalam keterangannya pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Dia mengatakan, gencarnya pembangunan infrastruktur di Australia saat ini merupakan peluang besar bagi Indonesia. Hal itu ditambah adanya pencarian alternatif penyuplai material konstruksi, yang produknya diproduksi dengan mengedepankan keberlangsungan oleh buyer Australia.
"Diprediksi pasar konstruksi dan bangunan Australia akan mengalami pertumbuhan pesat beberapa tahun mendatang," ujarnya.
Untuk itu, Stephanus berharap bahwa keikutsertaan PT Tata Metal Lestari di Sydney Build Expo kali ini, dapat menjadi peluang untuk memperkuat kehadiran produk Indonesia di pasar konstruksi dan bangunan Australia.
Dia menambahkan, pada gelaran ke-8 Sydney Built Expo tahun 2024, isu sustainability masih menjadi salah satu fokus penting yang wajib dihadirkan. Dengan adanya target Net Zero Emission di tahun 2050, pemerintah maupun masyarakat di Australia sudah semakin sadar bahwa pembangunan kini harus mengedepankan keberlangsungan lingkungan, mulai dari bahan baku hingga pengerjaannya.Â
Karenanya, di ajang ini PT Tata Metal Lestari menghadirkan 3 produk baja lapis unggulan mereka, yaitu Nexalume, Nexium, dan Nexcolor. Produk yang telah mengantungi sertifikat Green Label level gold ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konstruksi di Negara tersebut.
"Selain telah memiliki standar hijau, ketiga produk ini juga telah lulus uji standar di Australia (Australian Standart/SA), ASTM (American Standart Testing and Material), JIS (Japanese Industrial Standart), dan SNI (Standar Nasional Indonesia)," kata Stephanus.
Dia menegaskan, supaya dapat bersaing di pasar global, sebuah produk tentunya harus memiliki standar-standar yang telah ditentukan.
Untuk produk PT Tata Metal seperti Nexalume, Nexium, dan Nexcolor, Stephanus memastikan bahwa saat ini ketiganya sudah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan.
"Mulai dari standar hijau atau green label sampai standar-standar kelayakan lain yang ditetapkan sebuah Negara seperti Australian Standar, ASTM, JIS, dan SNI," ujarnya.