Kemenko Ekonomi Ungkap KUR 2024 Telah Tersalur ke 149.602 Debitur hingga April

Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya di Garut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Garut – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian RI menyatakan bahwa akan mendorong penuh program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebab, program bantuan tersebut sudah banyak dinikmati oleh pelaku UMKM.

Polres Garut Siapkan Tim Urai Kepadatan Lalu Lintas Saat Libur Nataru

Bahkan, penikmat dana tersebut kini usahanya justru bisa melesat jauh dibandingkan usaha yang lainnya.  Pemerintah justru kini akan memperluas secara inklusif hingga menjangkau penyandang disabilitas dan pelaku UMKM perempuan. Diketahui, data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan April 2024, porsi penyaluran KUR untuk debitur perempuan sendiri mencapai 40 persen dari total debitur KUR.

“Pemerintah mulai mendata (debitur KUR) di tahun 2024 khusus disabilitas karena kemarin-kemarin kita tidak mendata berapa jumlah disabilitas yang mendapatkan, mulai tahun 2024 kita mulai data. Saat ini jumlahnya kira-kira hampir 1 persen dari total. Kita tidak ada porsi tertentu. Pokoknya semakin banyak semakin bagus,” ujar Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya dalam keterangannya, Kamis 2 Mei 2024.

Pengelola Ancol Sebut Kenaikan PPN Bisa Bantu Pemerintah Putar Roda Ekonomi

Gede menjelaskan program penyebaran KUR ini sudah dilaksanakan pemerintah dan mencapai angka Rp8,79 triliun yang diberikan kepada 149.602 debitur. Hal itu baru terhitung mulai bulan Januari 2024 hingga 30 April kemarin.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI. (ilustrasi)

Photo :
BCA Bukukan Laba Bersih Rp 50,5 Triliun hingga November 2024

Untuk wilayah Garut sendiri, kata Gede, realisasi KUR dari Januari 2024 sampai dengan 30 April 2024 telah disalurkan sebesar Rp433,38 miliar  yang diberikan kepada 8.034 debitur. Penyaluran KUR berdasarkan sektor ekonomi di Kabupaten Garut didominasi oleh sektor perdagangan sebesar 61,79 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 14,06 persen, dan sektor pertanian sebesar 10,61 persen.

Sementara itu, Ketua DWP Kemenko Perekonomian Ibu Anna Susiwijono mengatakan bahwa banyak masyarakat yang terdorong untuk memanfaatkan program KUR yang memang ditujukan Pemerintah untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Terlebih bagi para pelaku UMKM perempuan dan juga penyandang disabilitas, Program KUR ini merupakan wujud kehadiran Pemerintah untuk terus hadir dan mendampingi tumbuh kembang pelaku UMKM khususnya dari kalangan perempuan dan penyandang disabilitas.

“Adanya Monev ini membuktikan bahwa program KUR yang dikoordinasi oleh Kemenko Perekonomian melalui perbankan memang sangat bermanfaat dan inklusif,” kata dia di lokasi. 

Meski demikian, Gede kembali menyebutkan mendorong inklusivitas Program KUR, Pemerintah tidak membatasi porsi yang dikhususkan untuk para pelaku UMKM perempuan maupun penyandang disabilitas. Asdep Gede juga menjelaskan bahwa tidak hanya diberikan prioritas dalam pemberian KUR, para pelaku UMKM penyandang disabilitas juga diberi bimbingan teknis serta diberi bantuan alat-alat produksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya