LPEI Bakal Luncurkan E-Commerce Serupa Amazon-Alibaba, UKM RI Bersiap Ekspansi ke Pasar Global
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Gunungkidul – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berencana meluncurkan aplikasi e-commerce di tahun 2024 ini serupa dengan Amazon dan Alibaba yang telah menjadi pendahulunya.
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan, tujuan peluncuran aplikasi e-commerce itu adalah untuk menggempur pasar internasional, dengan produk-produk hasil usaha kecil dan menengah (UKM) di Tanah Air.
"Kalau China punya Alibaba, AS punya Amazon. Tapi karena kita belum punya platform digital market place yang cross border, maka rencananya kita akan bangun dan kita akan launching tahun ini," kata Maqin dalam acara diskusi di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis, 2 Mei 2024.
Dengan aplikasi e-commerce tersebut, Maqin berharap para pelaku UKM akan mendapatkan edukasi pengembangan produk, pelatihan ekspor, hingga ruang pemasaran di level internasional.
"Hal itu karena jangkauan peredaran pasarnya memang didesain untuk penggunaan lintas batas," ujarnya.
Maqin memastikan, jangkauan ke pasar internasional itu sangat dimungkinkan. Apalagi LPEI sudah memiliki pasar ekspor bagi pelaku UKM di 118 negara. Antara lain seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jerman, Belanda, Malaysia, hingga kawasan Asia Selatan.
Bahkan, melalui program layanan desa devisa LPEI, saat ini sudah ada 26 produk ekspor UKM yang masuk pasar internasional. Misalnya seperti Kakao, Kopi, Bulu Mata, Peti Mati, Craft Eceng Gondok, Daun Kelor, hingga Gula Semut.
Bahkan, lanjut Maqin, produk bulu mata yang digunakan penyanyi internasional Katy Perry, merupakan hasil produksi UKM asal Bantul. Karenanya, Dia berharap bahwa dengan adanya platform digital milik LPEI yang bakal menjadi tandingan Alibaba dan Amazon itu, produk-produk UKM nasional bisa semakin diserap pasar internasional.
Meski demikian, Maqin mengaku masih belum bisa mengungkap lebih jauh detail informasi terkait platform e-commerce tersebut, karena dalam waktu dekat aplikasi itu baru akan diluncurkan ke publik.
"Sehingga yang jelas pelaku UKM akan dengan gampang dari mana saja berada bisa mengaksesnya, mengikuti program edukasi ekspor, dan pasarkan produknya secara crossborder. Pada saatnya launching kita akan undang dan mohon doanya," ujarnya.