Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot perkasa pada perdagangan Kamis pagi, 2 Mei 2024. Rupiah terpantau menguat sebesar 54 poin atau 0,33 persen ke level Rp 16.205 per dolar AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Selasa sore, mematok rupiah di angka Rp 16.276 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat pada hari ini. Hal ini seiring dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengenai suku bunga acuannya. 

"Ada dua poin yang bisa kita ambil dari pernyataan Powell yaitu the Fed tidak mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini, dan the Fed menunda pemangkasan karena belum yakin inflasi AS akan turun ke 2 persen saat ini," kata Ariston kepada VIVA Bisnis, Kamis 2 Mei 2024.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ariston menilai, pernyataan Powell untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya memberikan kelegaan ke pasar dan bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Namun di sisi lain, indikasi penundaan, memberikan kekhawatiran di pasar bahwa the Fed bisa tidak melakukannya tahun ini. 

Selain itu, data-data ekonomi AS yang dirilis juga memberikan hasil yang beragam, ada yang lebih bagus dari proyeksi seperti data ADP Non Farm Payrolls atau data ketenagakerjaan. Dan ada pula yang di bawah prediksi seperti data PMI manufaktur versi ISM.

"Hasil the Fed ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS tapi penguatan mungkin tidak banyak," jelasnya.

Jerome Powell Ungkap Alasan The Fed Tidak Terburu-buru Lakukan Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan

Faktor Dalam Negeri

Sedangkan dari dalam negeri, Ariston mengatakan bahwa rilis inflasi April yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada hari ini akan  memberikan sentimen positif untuk rupiah. Hasil positif ini bila inflasi masih di kisaran 3,0 persen.

Rupiah Terperosok ke Level Rp 15.905 per Dolar AS

Dengan demikian, Ariston memperkirakan mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini berpotensi menguat ke arah Rp 16.200. Sementara potensi resisten ke arah Rp 16.280-Rp 16.300.

Bursa Asia Fluktuatif Akibat Pidato Ketua The Fed Terkait Suku Bunga AS
Ilustrasi uang rupiah

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 sebesar Rp 9.078,6 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024