Laba Bersih Bukit Asam Kuartal I-2024 Anjlok 31,98 Persen ke Rp 790 Miliar
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp 790,9 miliar pada kuartal I-2024. Angka ini turun 31,98 persen dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar Rp 1,16 triliun.
Corporate Secretary Bukit Asam Tbk, Niko Chandra mengatakan, dalam tiga bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA sebesar Rp 1,5 triliun.
"Setelah dikurangi biaya-biaya, PTBA membukukan laba bersih Rp 790,9 miliar. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp 38,4 triliun," kata Niko dalam keterangannya, Kamis, 2 Mei 2024.
Niko menjelaskan, kinerja laba bersih ini didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang kuartal I-2024. Dalam hal ini total produksi batu bara PTBA mencapai 7,3 juta ton, atau tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton.
"Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton," jelasnya.
Dia menuturkan, pada kuartal I-2024, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan.
Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target," terangnya.
Niko melanjutkan, tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari US$100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi USD 78,9 per ton. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi USD 125,76 per ton.
"Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," imbuhnya.