Indef Ungkap Tantangan Ekonomi yang Bakal Hantui Kabinet Prabowo-Gibran
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut, menteri-menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan kebingungan jika tak bisa mengatasi situasi ekonom saat ini. Sebab, saat ini dunia tengah dihantui suku bunga tinggi hingga situasi geopolitik.Â
"Siapa pun yang akan jadi menteri, diperkirakan kebingungan jika tidak bisa mendinamisir situasi ekonomi di tengah suku bunga global yang masih relatif tinggi (The Fed). Itu akan berpengaruh besar terhadap suku bunga dalam negeri dan nilai tukar," kata Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam keterangannya Rabu, 1 Mei 2024.
Tauhid mengingatkan untuk menyusun arah kebijakan, pemerintah harus melihat kondisi kedepan. Karena pada 2025, kata dia, diperkirakan akan ada stagnasi ekonomi global di 3,1-3,2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju mitra dagang Indonesia juga belum tumbuh signifikan, di mana USA alami penurunan ekonomi. Eskalasi di Timur Tengah masih terus dipantau pengaruhnya terhadap situasi ekonomi global," jelasnya.Â
Tauhid menjelaskan, saat ini beberapa tren komoditas domestik agak membaik seperti batu bara, minyak sawit, dan minyak mentah yang mengalami kenaikan. "Tetapi nikel justru turun harga. Hal-hal itu adalah tantangan bagi sosok menteri ekonomi kelak," jelasnya.
Menurutnya, tidak ada satu pun lembaga di dunia yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi Presiden terpilih Indonesia Prabowo-Gibran sebesar 6-7 persen di 2025. Pasalnya, lembaga dunia hanya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 paling tinggi sebesar 5,2 persen.Â
"Tantangan bagi kabinet terpilih, khususnya menteri-menteri ekonomi adalah bagaimana menaikkan kinerja pertumbuhan ekonomi agar melebihi target pertumbuhan yang telah diprediksi oleh lembaga-lembaga dunia," imbuhnya.Â