Forum Bank Sentral Asia Timur, BI Pamer Ekonomi RI Kuat di Tengah Ketidakpastian
- M Yudha P / VIVA.co.id
Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung menyebut bahwa perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan Deputi Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam Executives' Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP).Â
Juda mengatakan, pada pertemuan ini mendiskusikan dinamika pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta respons kebijakan yang tepat bagi tantangan global.Â
"Forum menekankan pentingnya inovasi pembiayaan untuk mendukung proses transisi menuju ekonomi hijau, termasuk melalui blended finance, dan mendorong inovasi keuangan khususnya digitalisasi sistem pembayaran dalam upaya meningkatkan inklusivitas," kata Juda dalam keterangannya Selasa, 30 April 2024.Â
EMEAP merupakan forum kerja sama yang beranggotakan sebelas bank sentral, yaitu Reserve Bank of Australia, People's Bank of China, Hong Kong Monetary Authority, Bank Indonesia, Bank of Japan, Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand.
"Perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global," jelasnya.Â
Juda menuturkan, pada pertemuan ini juga menekankan respons kebijakan moneter yang pro-stability serta kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Â
Menurutnya, Bank Indonesia secara aktif berupaya meningkatkan inklusi keuangan melalui berbagai inovasi sistem pembayaran di antaranya BI-Fast dan QRIS, serta penyusunan kerangka regulasi dan infrastruktur. Serta perluasan kerja sama dan kolaborasi, seperti cross-border payments maupun konektivitas regional.
Adapun pada pertemuan mencatat kemajuan dalam inisiatif pada forum EMEAP di bidang pasar keuangan, sistem pembayaran dan infrastruktur, pengawasan sektor keuangan, serta teknologi informasi yang relevan dengan bidang tugas otoritas bank sentral.Â
Para Deputi Gubernur juga mendiskusikan program Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee - MFSC), kerangka manajemen krisis di kawasan, serta kegiatan riset yang mengangkat isu terkini ekonomi dan keuangan.