BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan jumlah pengguna super apps BRImo bisa mencapai hingga 36 juta user hingga akhir tahun 2024. Direktur Retail Funding & Distribution Andrijanto mengaku optimis bisa mencapai target tersebut.
Alasannya, per Maret 2024 jumlah pengguna BRImo tercatat sudah mencapai 33,5 juta pengguna, atau tumbuh 30,3 persen secara year-on-year (yoy).
"Bahkan kami juga sangat optimis bahwa di akhir tahun ini, kita bisa menyentuh mungkin lebih dari 36 juta (pengguna BRImo) gitu ya," kata Andrijanto dalam telekonferens Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I-2024, Kamis, 25 April 2024.
Dia mengatakan, apabila dilihat dari trennya, dapat tergambar bahwa dari tahun ke tahun dan juga bulan ke bulan, pertumbuhan pengguna BRImo terbilang cukup progresif.
Andrijanto memastikan, BRI juga selalu aktif untuk melakukan digital campaign, sebagai salah satu cara menggabungkan user-user baru yang memang secara pendekatan tidak bisa dilakukan secara konvensional.
Dia menambahkan, BRImo menjadi strategi BRI untuk menyediakan fasilitas transaksi nasabah melalui super apps. Selama ini, konotasi BRI masih dikaitkan dengan konvensional.
"Dengan BRIMO ini, sebenarnya kita mau membuka pandangan dari masyarakat terhadap BRI bahwa kami pun juga memiliki super apps,” kata Andrijanto.
Dia mengatakan, BRI Virtual Account (BRIVA) maupun QRIS di aplikasi BRImo menjadi salah satu metode pembayaran pembeli untuk berbelanja offline maupun online. Kompetensi yang coba dibangun BRI dan disampaikan kepada masyarakat, adalah payment ecosystem. Dimana, pada masyarakat yang bertransaksi, selalu harus ada BRImo.
"Sehingga semakin ke sini, semua yang menjadi kebutuhan masyarakat akan kita terus penuhi. Jadi point-to-point aktivitas dari masyarakat itu kita semakin rapatkan," ujar Andrijanto.
"Dalam tiga bulan awal 2024, terbukti BRImo mampu memproses 979 juta transaksi finansial, dengan volume transaksi mencapai Rp 1.251 triliun atau tumbuh 41,8 persen secara year-on-year (yoy)," ujarnya.