Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

Jakarta – Bank Indonesia (BI) buka suara, soal Ant Group yang berencana memperluas layanan Alipay+ di Indonesia pada 2024.

Bidik Generasi Muda, Wondr Diproyeksi Kerek DPK BNI Tembus Lebih dari Rp 900 Triliun pada 2025

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendrata mengatakan, hingga saat ini BI belum menerima pengajuan formal dari perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu mengenai Alipay. 

"Memang secara formal belum ada pengajuan dari Alipay ke BI sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Fili dalam konferensi pers, Rabu, 24 April 2024.

Pengusaha Dimudahkan Dengan Dana Cair Hingga 4 Kali Sehari di BRIMerchant

Raksasa Alibaba

Photo :
  • Freepik

Dia menjelaskan, setiap perusahaan yang mau membuat jasa pembayaran di RI harus melakukan pertemuan dengan Bank Indonesia.

Bank Indonesia Ungkap 7.500 Rekening Bank yang Terkait Judi Online Telah Dibekukan

"Biasanya yang dilakukan pemohon, biasanya bisa melakukan pre-consultative meeting," jelasnya.

Adapun BI mencatat, pada kuartal I-2024, transaksi BI-FAST tumbuh positif 55,40 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp 1.760,59 triliun. Nominal transaksi digital banking tercatat Rp 15.881,53 triliun atau tumbuh sebesar 16,15 persen secara yoy, dan nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 41,70 persen secara yoy sehingga mencapai Rp 253,39 triliun.

BI Fast.

Photo :
  • istimewa

Sedangkan nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta.

Penandatanganan Kerja Sama bank bjb dengan PT Kliring Berjangka Indonesia

bank bjb Terus Perkuat Bisnis, Kini Jadi BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia

Kerja sama ini menjadi langkah strategis memperluas ekosistem bisnis kedua belah pihak, khususnya pemanfaatan produk, jasa dan layanan perbankan yang saling menguntungkan

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024