Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Bursa kripto.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta – Token yang mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT, Web2 dan Web3 resmi diperdagangkan di Indonesia. Token itu adalah fanC aset kripto.

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Chief Executive Officer fanC David Lee mengatakan, memudahkan pembuat dan pengguna untuk berkumpul.

“Dengan fanC, platform ini dapat dengan mudah menghubungkan pembuat dan pengguna, membangun komunitas yang dinamis. Hal ini memastikan pembuat konten memiliki kepemilikan penuh atas kontennya,” ujar David dikutip dari keterangannya, 24 April 2024.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Dia menjelaskan, Token Ini juga memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam CELEBe, aplikasi platform gulungan berdurasi pendek. Di CELEBe, terdapat sistem penghargaan yang disebut Watch to Earn (W2E) dan Create to Earn (C2E), dua fitur yang memberi penghargaan kepada pembuat konten dan pemirsa atas aktivitas mereka.

Ilustrasi aset kripto atau cryptocurrency assets.

Photo :
  • Pixabay
IHSG Menguat pada Sesi I, Saham MEDC hingga MAPI Jadi Pendorong

David Lee menambahkan, fanC menggunakan teknologi NFT terbaru untuk iklan tertaut, memperluas jangkauan pengiklan, dan mendorong interaksi pengguna. NFT meningkatkan efisiensi periklanan, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan memperkuat efek jaringan di seluruh platform.

“Dalam fanC, platform memberikan nilai tambah kepada pengiklan melalui NFT, memaksimalkan dampak iklan, meningkatkan pendapatan, dan menawarkan berbagai konten iklan,” ujarnya.

Kemudian, fanC memungkinkan otentikasi pengguna untuk aktivitas digital melalui SBT, NFT yang tidak dapat diperdagangkan. Pengguna mendapatkan SBT sebagai hadiah atas aktivitas platform mereka. Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka dengan lebih akurat.

Tak hanya itu, fanC juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengevaluasi pentingnya aktivitas pengguna di platform sosial dan memberikan kompensasi berupa token. Selain itu, ini mengidentifikasi pelanggaran hak cipta dan akun yang menyalahgunakan untuk mencegah penyalahgunaan token.

Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka secara tepat, sementara pengguna juga bisa memperoleh imbalan. Melalui pendekatan ini, fanC memperkaya pengalaman berbagai peserta di platform sosial dengan menggunakan AI.

Menurutnya, token fanC juga telah diluncurkan di bursa kripto Indonesia. Menariknya, aset kripto ini juga bisa diperjualbelikan dan bisa dijadikan komoditas investasi masyarakat Indonesia. Token fanC akan dijual di Indodax pada tanggal 24 April 2024.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan eksposur dan aksesibilitasnya kepada khalayak investor dan pedagang yang lebih luas di Indonesia. Selain itu, pencatatan di bursa yang memiliki reputasi baik dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi token di mata komunitas cryptocurrency dan calon investor,” tambahnya.

Menurutnya, ekosistem kripto di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan peminat yang signifikan. Pemerintah Indonesia membuat stimulus terhadap mata uang kripto, dengan kejelasan peraturan yang masih terus berkembang.

Ilustrasi representasi mata uang kripto.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

“Meskipun ada upaya untuk mengatur dan memantau aktivitas kripto untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi konsumen, ada juga pengakuan atas potensi manfaat teknologi blockchain dan mata uang kripto bagi perekonomian,” jelasnya.

Selain itu, komunitas kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan dan diversifikasi yang pesat, dengan para peminat yang aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek ekosistem meskipun ada ketidakpastian peraturan.

“Seiring dengan terus berkembangnya komunitas kripto di Indonesia, komunitas ini memainkan peran yang semakin berpengaruh dalam membentuk masa depan keuangan digital dan teknologi blockchain baik dalam skala lokal maupun global,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya