Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Gedung Bank Indonesia (BI).
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu siang, 24 April 2024. Salah satunya, terkait kebijakan suku bunga acuan atau BI Rate yang saat ini berada di level 6 persen, sejak kenaikan di bulan Oktober 2023. 

Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan, pada RDG BI 23-24 April ini suku bunga acuan akan kembali ditahan oleh BI. 

"Kami berpandangan BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6 persen saat ini," kata Riefky dalam laporannya Rabu, 24 April 2024. 

Riefky menjelaskan, perlunya dilakukan penahanan suku bunga acuan ini dikarenakan Indonesia tengah berada dalam tekanan nilai tukar yang masif, dan mengalami arus modal keluar yang signifikan dalam dua minggu terakhir.

ilustrasi bank.

Photo :

"Walaupun terdapat ruang untuk kenaikan suku bunga acuan, keputusan menaikkan BI Rate nampaknya bukanlah langkah ideal yang perlu diambil saat ini," jelasnya. 

Dia menuturkan, dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah mulai stabil di level kenormalan baru yakni di Rp 16.200 per dolar AS. Hal ini seiring dengan sentiment ‘high-for-longer’ yang sudah mulai termaterialisasi dan belum adanya eskalasi lebih lanjut dari konflik di Timur Tengah. 

Menurutnya, BI juga memiliki beberapa alternatif kebijakan yang dapat dioptimalisasi dengan dukungan cadangan devisa yang memadai.

Kepala Bappenas: RPJMN Targetkan Kemiskinan Esktrem 0% Tahun 2026

Gedung Bank Indonesia.

Photo :
  • Dok. VIVA.co.id

Di sisi lain terang Riefky, menaikkan suku bunga saat ini bukan waktu yang tepat. Sebab, bila suku bunga acuan naik maka akan meningkatkan biaya pinjaman dan berdampak negatif terhadap sektor riil. 

Kaleidoskop 2024: Rupiah Bergejolak Hampir Sentuh Rp 16.500 per Dolar AS

"Sehingga, peningkatan BI Rate dapat dipertimbangkan sebagai opsi terakhir menimbang potensi risiko domestik yang akan muncul," terangnya.

Anindya Bakrie Ungkap Strategi Kadin Dukung Pemerintah Capai Target Ekonomi 8 Persen
Shinta Widjaja Kamdani .

PPN 12% Cuma Buat Barang Mewah, Apindo: Ruang bagi Dunia Usaha untuk Dorong Ekonomi

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani mengatakan keputusan pembatalan PPN ini memberikan ruang bagi dunia usaha untuk terus mendorong ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025