Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen
- Bumi Resources
Jakarta – Saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meningkat pada sesi I perdagangan Selasa, 23 April 2024, seiring adanya rencana kuasi reorganisasi perseroan.
Pantauan VIVA Bisnis di RTI pukul 12.00 WIB, saham BUMI di sesi I perdagangan hari ini menguat 20 poin atau 23,53 persen di level 105. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 338,42 miliar dan volume perdagangan 3,39 miliar saham.
Lonjakan harga saham emiten yang dikendalikan Grup Salim dan Grup Bakrie tersebut terjadi, seiring adanya keterbukaan informasi soal rencana kuasi reorganisasi BUMI. Tujuannya yakni untuk mengurangi saldo defisit perseroan, di mana berdasarkan laporan keuangan 2023 BUMI tercatat mengalami defisit US$2,35 miliar.
Manajemen BUMI dalam pengumumannya mengatakan, kuasi reorganisasi bertujuan untuk memperbaiki struktur ekuitas perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi, menggunakan saldo agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.
Nantinya, setelah saldo defisit dieliminasi, maka manajemen BUMI dapat membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Kuasi reorganisasi juga memiliki manfaat untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, nilai investasi bagi investor dan nilai perseroan.
Untuk memuluskan rencana kuasi reorganisasi tersebut, manajemen BUMI akan meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Kamis, 30 Mei 2024.
Manajemen BUMI melanjutkan, beberapa manfaat dari Rencana Kuasi Reorganisasi bagi Perseroan antara lain adalah:
1. Memberikan gambaran yang sesungguhnya atas kondisi keuangan Perseroan saat ini dan ke depannya. Perseroan diharapkan dapat meneruskan usahanya secara lebih baik (fresh start), dengan posisi keuangan sekarang dan tanpa dibebani defisit masa lampau.
2. Memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan saldo agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.
3. Dengan tidak adanya saldo defisit, maka Perseroan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena Perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga akan meningkatkan minat dan daya tarik bagi investor untuk memiliki saham pada Perseroan.
4. Dengan kondisi posisi keuangan yang tanpa dibebani defisit masa lampau, Perseroan diharapkan lebih mudah memperoleh pendanaan dalam rangka pengembangan usaha.
5. Meningkatkan likuiditas perdagangan saham, nilai investasi bagi investor dan nilai Perseroan.
Selain itu, manajemen BUMI juga memberikan penjelasan soal BUMI yang menunjukkan tren performa keuangan yang membaik dalam 3 tahun terakhir. Walaupun, dihadapkan dengan keadaan harga batu bara yang tidak stabil.
Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 82 persen dari sebelumnya sebesar US$1.008,2 juta di 2021 menjadi US$1.830,1 juta di 2022.
Peningkatan pendapatan Perseroan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya harga batu bara secara global yang diakibatkan dari ketidakseimbangan penawaran/permintaan batu bara dan sebagai dampak perang Rusia-Ukraina. Pendapatan hanya menurun sebesar 8,2 persen pada 2023, walaupun terjadi penurunan harga sebanyak 33 persen jika dibandingkan dengan 2022.