Kinerja Industri Pengolahan RI Kuartal I-2024 Moncer, BI: Ada di Fase Ekspansi

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kinerja Lapangan Usaha (LU) industri pengolahan pada kuartal I-2024 meningkat, dan berada pada fase ekspansi (indeks >50 persen).

Era Algoritma Media: Strategi Baru untuk Memenangkan Konsumen di Tahun 2025

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, hal tersebut tercermin dari PMI-BI kuartal I-2024 sebesar 52,80 persen, lebih tinggi dari 51,20 persen pada kuartal sebelumnya.

"Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, sebagian besar komponen meningkat dan melanjutkan fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Volume Persediaan Barang Jadi diikuti Volume Total Pesanan dan Volume Produksi," kata Erwin dalam keterangannya, Senin, 22 April 2024.

Tahun 2025: AI Mengubah Cara Kita Mengkonsumsi Media di Indonesia

Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), mayoritas Sub-LU masih berada pada fase ekspansi. Dengan indeks tertinggi pada Industri Pengolahan Tembakau, diikuti Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Logam Dasar.

Ekspor Industri Pengolahan Ikan Tuna

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa
Terungkap! 8 Rahasia di Balik Usaha Penyetan yang Menguntungkan

Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, yang juga berada pada fase ekspansi dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,71 persen.

Pada kuartal II-2024, kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan terus melanjutkan peningkatan, tecermin dari PMI-BI yang tercatat sebesar 54,31 persen.

Gedung Bank Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi terjadi pada komponen Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Produksi, dan Volume Total Pesanan.

"Seluruh Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, diikuti oleh Industri Pengolahan Tembakau, serta Industri Mesin dan Perlengkapan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya