RI Surplus Neraca Dagang 47 Bulan Berturut-Turut, BPS Catat Maret 2024 Capai US$4,47 Miliar

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 surplus sebesar US$4,47 miliar atau tumbuh 3,54 persen. Dengan kinerja itu, maka neraca perdagangan RI sudah surplus selama 47 bulan berturut-turut.

Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Perjanjian ICA CEPA Tingkatkan Perdagangan dan Dorong Perekonomian

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A Widyasanti mengatakan, surplusnya neraca perdagangan RI ini tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau bulan yang sama pada tahun 2023. 

"Pada Maret 2024 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$4,47 miliar atau naik 3,54 persen. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 46 bulan berturut-turut," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Amalia menjelaskan, surplusnya neraca perdagangan Maret 2024 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas sebesar US$6,51 miliar. Dalam hal ini beberapa komoditas penyumbang surplus diantaranya bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

"Surplus neraca perdagangan non migas lebih besar dibandingkan bulan lalu, dan bulan Maret pada tahun lalu," jelasnya.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.

Photo :
  • Dokumentasi BPS.

Di sisi lain, Amalia mencatat neraca perdagangan migas Indonesia defisit 2,04 miliar. Dalam hal ini defisit disumbang oleh hasil minyak mentah. Pun dia mengatakan, ada tiga negara terbesar penyumbang surplus Indonesia. 

"Menurut negara mitra dagang pada Maret Indonesia mengalami surplus dan tiga terbesar dengan AS US$1,50 miliar, India, dan Filipina," imbuhnya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya