Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Eskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator bursa saham di Tanah Air mengakui bahwa eskalasi konflik antara Iran dan Israel telah membuat bursa saham melemah pada perdagangan hari ini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy mengatakan, bukan hanya bursa saham Indonesia saja yang mengalami pelemahan, melainkan juga bursa-bursa di kawasan Asia yang turut merespons negatif konflik Iran-Israel tersebut.
"Peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran direspons negatif oleh bursa-bursa di kawasan Asia, termasuk Indonesia yang turun 1,82 persen," kata Irvan kepada media, Jumat, 19 April 2024.
Dia menambahkan, berdasarkan data terkini, hampir seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antara -0,40 persen sampai -3,31 persen.
"Artinya, ada beberapa bursa yang turun lebih dalam dari Indonesia seperti Philippines (-1,71 persen), Vietnam (-1,93 persen), Thailand (-1,81 persen) dan Jepang (-2,54 persen)," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim juga telah mengatakan, pelemahan yang terjadi pada bursa saham Indonesia nyatanya juga terjadi pada sejumlah bursa saham di kawasan Asia.
Menurutnya, kekhawatiran para pelaku pasar antara lain disebabkan oleh meningkatnya eskalasi antara Iran dan Israel. Di mana, nyatanya Israel kembali melakukan serangan ke salah satu bandara Iran di Isfahan, sebagai balasan dari serangan Iran beberapa waktu sebelumnya.
"Nah, ini yang membuat pasar itu sedikit khawatir. Kemungkinan besar Akan ada perlawanan dari Iran, walaupun kita tahu bahwa Israel itu perisainya cukup luar biasa," kata Ibrahim saat dihubungi VIVA Bisnis, Jumat, 19 April 2024.
Dia menambahkan, salah satu pendukung memerahnya IHSG adalah saham-saham berbasis hard commodity seperti minyak, perbankan, dan saham-saham di sektor transportasi. Karena bersamaan dengan terjadinya serangan misil di Bandara Iran tersebut, hal itu mengakibatkan banyak penerbangan di Tiongkok yang dihentikan.
"Inilah yang membuat IHSG memerah, dan bukan di Indonesia saja. Tapi bursa-bursa saham di Asia seperti di Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, serta Malaysia, itu juga memerah," ujarnya.