Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta – Nilai tukar rupiah akhir-akhir ini melanjutkan tren pelemahan yang kini telah menembus level Rp 16.200 per dolar AS. Hal ini salah satunya dipicu karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Israel-Iran.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan bahwa bank sentral akan memastikan stabilitas nilai tukar rupiah terjaga dengan melakukan intervensi. Hal ini disampaikannya dalam Sidang IMF World Bank di Washington DC, Amerika Serikat (AS).Â
"Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan," kata Perry dalam keterangannya, Jumat, 19 April 2024.Â
Perry menyatakan, ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs), yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.Â
"Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahanan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting," jelasnya.
Perry mengatakan, upaya stabilisasi dilakukan melalui pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang pro-market, dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, serta mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot amblas pada perdagangan Jumat pagi, 19 April 2024. Rupiah terpantau melemah sebesar 90 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp 16.270 per dolar AS.Â