RI Jadi Negara Kedua di Dunia yang Jauh dari Jurang Resesi Ekonomi 2024, Jerman Paling Dekat

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Perusahaan manajemen aset internasional, Franklin Templeton, merilis Worldwide Recession Probability yang menjabarkan tingginya potensi resesi di negara-negara dunia.

Detik-detik Mengerikan Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg Jerman

Dikutip VIVA Bisnis, Senin, 1 April 2024, daftar negara di dalam laporan tersebut disusun berdasarkan urutan tingginya angka persentase masing-masing negara per 21 Februari 2024, terkait kemungkinan resesi yang bakal mereka hadapi dalam satu tahun ini.

Menariknya, data tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori negara dengan potensi resesi yang sangat rendah, dengan persentase kemungkinan terjadi hanya 2 persen.

Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, Begini Respons Arab Saudi

Sementara posisi teratas dipuncaki oleh Jerman, dengan persentase sebesar 73 persen dari potensi keseluruhan terjadinya resesi di Negeri Panzer tersebut.

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Photo :
  • Unsplash
Dokter Arab Saudi Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman, 5 Tewas Puluhan Luka-luka

Kemudian diikuti oleh Italia dengan persentase terjadinya resesi sebesar 65 persen, Inggris 53 persen, dan New Zealand serta Kanada masing-masing sebesar 50 persen.

Negara-negara tersebut dikatakan Franklin Templeton sebagai negara dengan kategori kemungkinan tinggi (high probability) terjadinya resesi, di tahun 2024 ini.

Sementara berlanjut ke negara-negara dengan potensi resesi di bawah 50 persen, antara lain yakni Amerika Serikat sebesar 45 persen, Australia 40 persen, Perancis 35 persen, dan Afrika Selatan 30 persen.

Selanjutnya ada Mexico dengan potensi terjadinya resesi sebesar 25 persen, Swiss 20 persen, Spanyol 15 persen, Jepang 15 persen, Korea Selatan 15 persen, China 15 persen, Brasil 10 persen, Arab Saudi 10 persen, Indonesia 2 persen, dan India 0 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Konstruksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebagai catatan, data Franklin Templeton tersebut menampilkan perkiraan median kemungkinan terjadinya resesi di masing-masing negara. Perkiraan ini diperoleh dari survei bulanan dan kuartalan terbaru, serta prediksi yang disampaikan oleh berbagai pihak perbankan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa fakta Indonesia jauh dari resesi ekonomi patut disyukuri. Di tengah krisis dunia bertubi-tubi dan ketidakpastian ekonomi, ekonomi Indonesia cukup kokoh. 

"Indonesia masuk 3 besar ekonomi yang sehat dan pertumbuhan ekonominya baik," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya