SMI Dapat Kontrak Penugasan Pemerintah Rp 825 Miliar, Siapkan Proyek Pembangunan di IKN

Media Briefing PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Edwin Syahruzad mengungkapkan, pihaknya mendapatkan kontrak penugasan dari Pemerintah untuk melakukan pembiayaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp 825 miliar. Bahkan, saat ini sudah ada enam calon investor swasta di calon ibu kota RI tersebut. 

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

"Yang paling deket ya IKN, yang jelas kontrak gede lho. Kita dapat kontrak Rp 825 miliar, untuk penyiapan project, itu gede," kata Edwin dalam media briefing di Sahid Sudirman Centre, Rabu, 27 Maret 2024. 

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek (PPPP), Faaris Pranawa mengatakan, saat ini sudah ada enam investor swasta yang tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Bangun Pusat Komando di IKN Nusantara, Ini Tujuannya

"Saat ini sudah ada pihak swasta yang berinisatif atau yang kita kenal unsolicited project, pemrakarsa swasta sudah ada hampir enam calon investor," jelasnya.

IKN Nusantara.

Photo :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya
Resmi Jadi Bank Kustodian Syariah, Muamalat Dorong Pengembangan Efek Syariah Dalam Negeri

Dia menuturkan, enam calon investor IKN Itu tertarik untuk berinvestasi di di sektor perumahan dan sektor pendidikan."Dan juga ada di sektor pendidikan," terangnya.

Faris menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sudah menerima penugasan Rp 1,3 triliun untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Dari Rp 1,3 triliun sebanyak Rp 825 di antaranya pun ditujukan untuk proyek IKN Nusantara.

Upacara peringatan HUT RI ke-78 di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim

Photo :
  • Youtuber Otorita IKN

"IKN Rp 825 miliar dari sisi penugasan kepada PT SMI-nya," jelasnya. 

Namun menurutnya, hingga saat ini pembiayaan untuk infrastruktur dari sektor swasta belum berjalan. Hal ini disebabkan karena pihaknya masih dalam tahap membantu Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mempersiapkan masterplan investasi dan pengembangan organisasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya