BI Wanti-wanti Kenaikan Inflasi di Periode Ramadhan dan Idul FItri 

Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mewanti-wanti kenaikan inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sebab pada momentum ini harga pangan berpotensi mengalami lonjakan.

Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengatakan, berdasarkan historisnya, selama HKBN terdapat potensi harga pangan meningkat seiring dengan banyaknya permintaan masyarakat.

"Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi di tahun 2024 termasuk di periode hari besar keagamaan nasional. Sebagaimana historisnya, selama HBKN Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri terdapat potensi peningkatan harga pangan, seiring meningkatnya permintaan masyarakat," kata Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Kalimantan, Rabu, 27 Maret 2024.

Ilustrasi barang pangan pendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Doni juga menyoroti musim panen padi yang diperkirakan baru akan berlangsung di akhir Maret dan April. Mundurnya panen itu juga dikhawatirkan berdampak terhadap laju inflasi nasional.

"Kita semua berharap bahwa realisasi inflasi pada periode HBKN Ramadhan dan Idul Fitri dalam beberapa tahun terakhir terkendali kembali dapat diwujudkan pada tahun ini," jelasnya.

Sehingga dengan itu, Doni mengatakan sejumlah tantangan perlu diantisipasi. Hal ini mulai dari sisi pasokan dan distribusi, hingga pemenuhan pasokan komoditas impor. 

"Sejumlah tantangan penting untuk kita antisipasi, dari sisi pasokan dan distribusi, kondisi curah hujan yang tinggi, dan pemenuhan pasokan komoditas pangan impor perlu menjadi perhatian bersama. Agar tidak memberikan tekanan inflasi lebih lanjut," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti adanya kenaikan harga pangan di momen Ramadhan. Beberapa komoditas yang berpotensi naik ini di antaranya daging ayam, minyak goreng, hingga beras.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, secara historis pada bulan Ramadhan memang selalu terjadi kenaikan komoditas pangan. 

BI dan Otoritas Moneter Singapura Perpanjang Kerja Sama Keuangan hingga 2027, Intip Detailnya

"Waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen bulan Ramadhan, yang ditunjukkan dari data historikal perkembangan inflasi di mana pada momen Ramadhan selalu terjadi inflasi," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat, 1 Maret 2024.

Berdasarkan data paparannya untuk daging ayam pada bulan Ramadhan, menyumbang andil inflasi sebesar 0,05 persen pada 2020, kemudian 2021 0,06 persen, 2022 0,09 persen, dan Maret 0,01 persen. 

BI Optimis Inflasi RI hingga Akhir 2024 Capai Target Sasaran

Kemudian minyak goreng pada Ramadhan 2020 menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen, 2021 sebesar 0,01 persen, 2022 0,19 persen. Kemudian beras 2020 0,01 persen, -0,01 persen, 2022 sebesar -0,01 persen, dan 2023 0,02 persen.

Lalu untuk telur ayam secara historis di bulan Ramadhan pada 2020 memberikan andil inflasi sebesar -0,01 persen, 2022 0,02 persen, dan 2023 0,01 persen. 

Contact Center BI Dapat Apresiasi Global, Intip Sederet Keunggulannya

Sedangkan gula pasir pada 2020 sebesar 0,02 persen, 2022 0,01 persen. Untuk daging sapi pada 2020 sebesar 0,01 persen, dan 2022 sebesar 0,01 persen.

Cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2024

Ridwan Kamil Janji Gelar Program Sembako Murah Rp 5 Ribu Tiap Bulan jika jadi Gubernur

Calon gubernur atau cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil berjanji akan menggelar program pasar rakyat tebus murah setiap satu bulan sekali jika terpilih jadi gubernur

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024