Dirut Pertamina Ungkap Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, pihaknya telah menerapkan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional sambil berupaya mengembangkan bisnis rendah karbon. Hal itu disampaikan Nicke Dalam forum internasional di sektor energi CERAWeek, yang diselenggarakan di Houston, Amerika Serikat,
Nicke menjelaskan bahwa penerapan strategi itu dilakukan dengan memperkuat dan memperluas pengelolaan bisnis migas eksisting, seiring upaya mengembangkan bisnis berkarbon rendah sebagai penggerak pertumbuhan di masa depan.
"Saat ini, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kedua strategi tersebut," kata Nicke dalam keterangannya, Senin, 25 Maret 2024.
Dia menjelaskan, hingga tahun 2032, Pertamina akan mengalokasikan sebagian besar anggarannya pada sektor hulu untuk meningkatkan produksi migas. Tujuannya tak lain adalah untuk mencapai kemandirian energi nasional, guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah, produk bahan bakar, dan LPG.
"Pertamina juga telah melakukan konversi dari kilang minyak menjadi Bio Refinery, dan mengintegrasikannya dengan pabrik Petrokimia," ujarnya.
Nicke pun menguraikan alokasi belanja dalam implementasi strategi pertumbuhan ganda tersebut. Dimana sebanyak 62 persen alokasi belanja investasi Pertamina, akan diarahkan di sektor hulu. Kemudian 20 persen untuk investasi kilang, dan sekitar 15 persennya untuk pengembangan New and Renewable Energy (NRE).
"Namun seiring dengan berjalannya waktu, Pertamina akan meningkatkan alokasi belanja untuk pengembangan bisnis berkarbon rendah," kata Nicke.
Dia meyakini, strategi pertumbuhan ganda ini akan membuat transisi energi yang digeber Pertamina bisa berlangsung tanpa ada yang perlu dikorbankan. Nicke memastikan, pihaknya juga akan beralih menuju energi yang berkelanjutan, tanpa mengorbankan keamanan dan ketersediaan energi.
"Kami telah melakukan dekarbonisasi ruang lingkup 1 dan 2 dalam operasi, dan kami berhasil mengurangi sekitar 31 persen emisi karbon dalam operasi internal. Tapi kami masih percaya bahwa masih banyak ruang untuk ditingkatkan," ujarnya.