Rupiah Senin Pagi Menguat Terdorong Suntikan Dana Bank Sentral China

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi, 25 Maret 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 15.780 per dolar AS. 

Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.773 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah akan menguat hari ini terhadap dolar AS. Hal ini seiring dengan kabar dari Bank Sentral China yang menyuntikkan 50 miliar yuan ke 7-day reverse repo.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

"Bank Sentral China pagi ini yang menyuntikan 50 miliar yuan ke 7-day reverse repo mendorong penguatan nilai tukar emerging terhadap dolar AS. Suntikan likuiditas ke pasar ini bisa membantu memulihkan perekonomian China yang juga memberikan sentimen positif untuk perekonomian negara yang berhubungan dengan China," kata Ariston kepada VIVA, Senin, 25 Maret 2024. 

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024

Selain itu, terang Ariston, pelaku pasar juga masih mencerna hasil Rapat moneter Bank Sentral AS. Dalam hal ini indeks dolar AS ditutup menguat 0,44 persen di kisaran 104,43 di hari terakhir perdagangan pekan lalu.

"Dolar AS bergerak menguat pasca-hasil Rapat moneter FOMC Kamis dini hari lalu. Pasar kelihatannya masih mencermati pernyataan the Fed yang masih tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga meskipun dalam proyeksi ekonominya, the Fed bisa memangkas sebanyak tiga kali tahun ini dan tiga kali lagi tahun depan," jelasnya. 

Ariston menuturkan, dari data-data ekonomi AS yang dirilis sesudah rapat menunjukkan kondisi manufaktur, perumahan dan tenaga kerja yang masih solid. Sehingga hal ini bisa mendukung sikap tidak terburu-buru the Fed.

"Bila data-data ekonomi AS ke depan kembali menunjukkan pemburukan, pasar akan kembali berekspektasi positif soal pemangkasan suku bunga the Fed dan dolar bisa melemah lagi," ucapnya. 

Adapun pada hari ini mata uang rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 15.680-Rp 15.700. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 15.800.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya