Dirut MRT Jakarta Beberkan Alasan Revitalisasi Kawasan Blok M
- Twitter.com/@mrtjakarta
Jakarta – Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat membeberkan alasan dilakukannya revitalisasi terminal dan kawasan Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Revitalisasi itu dipastikan akan dilakukan pada tahun ini.Â
Tuhiyat menjelaskan, Blok M kini menjadi salah satu kawasan yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Sehingga berdasarkan perintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, MRT diminta untuk mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) atau wilayah berorientasi transit.Â
Adapun kawasan Blok M, termasuk Terminal Blok M dan sejumlah bangunan lain seperti Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI), dan MRT ASEAN akan dioptimalkan sebagai kawasan mass use development.Â
"Itu nanti plannya sesuai izin Pemprov itu membangun suatu mass use development, ini ada perkantoran dan lain sebagainya dan hunian yang terintegrasi dengan semua karena kita conencting dengan Peruri dan ASEAN. Jadi ini kawasan yang luar biasa, akan menjadi kawasan moderen yang terintegrasi dengan publik," kata Tuhiyat di Taman Literasi Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2024.
Tuhiyat mengatakan, kawasan Blok M dulu dikenal sebagai salah satu tempat yang minim penerangan dan rentan dengan kejahatan. Bahkan dia mengaku pernah ditodong sepulang dari kampus di kawasan tersebut.
"Dulu saya ingat waktu kuliah sering baca buku dan itu isinya macem-macem. Gelap jalurnya. Kemudian saya pernah ditodong di kawasan Melawai, pulang malem dari kampus ditodong. Nah itu kira-kira cerita sepintas," ujarnya.
Meski demikian, Tuhiyat menuturkan bahwa penataan Kawasan Blok M kini masih masuk tahap kajian akhir. Sehingga dia pun belum bisa merincikan total anggaran yang dibutuhkan untuk menata Blok M.Â
"Nah next, kajiannya sedang berlangsung, jadi masalah value mungkin sabar dulu karena kajiannya belum final. Belum, (tanggal pastinya) belum," Â imbuhnya.